Jeruk Dekopon, Buah dari Jepang yang Tumbuh Subur di Kota Batu

Dwi Lindawati

News

Buah jeruk Dekopon. (Foto: Balitjestro Kota Batu/Tugu Jatim)
Buah jeruk Dekopon. (Foto: Balitjestro Kota Batu/Tugu Jatim)

BATU, Tugujatim.id – Jeruk Dekopon, salah satu jenis jeruk yang terbilang baru di Indonesia itu memiliki ciri khas mahkotanya di bawah tangkai. Buah jeruk berukuran besar dengan rasa manis yang berasal dari Jepang tersebut mulai ditanam di Indonesia pada 2016 lalu.

Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis (Balitjestro) Herwanto menuturkan, tak banyak petani jeruk di Kota Batu yang membudidayakan jeruk Dekopon meski benih jeruk tersebut telah tersebar luas.

“Jeruk ini unik dan memiliki ukuran besar, kualitasnya baik, rasanya manis, dan ada yang sedikit masam. Ukurannya yang besar, bahkan sekilogramnya hanya berisi 3 buah,” ucapnya.

“Jeruk jenis ini sebenarnya memiliki segmen pasar yang luas. Tapi, masih sedikit yang bisa membaca peluang itu,” imbuhnya.

Menurut dia, jeruk Dekopon juga memiliki keunggulan bisa berbuah sepanjang musim. Untuk itu, jeruk tersebut dirasa sangat cocok diterapkan dengan metode Buah Berjenjang Sepanjang Tahun (Bujangseta).

“Buah jeruk dengan budi daya metode Bujangseta ini akan dapat menghasilkan pohon berbunga dan berbuah sepanjang waktu,” paparnya.

Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis (Balitjestro) Herwanto. (Foto: Balitjestro Kota Batu/Tugu Jatim)
Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis (Balitjestro) Herwanto. (Foto: Balitjestro Kota Batu/Tugu Jatim)

Namun, saat ini dia menyayangkan adanya penjualan benih jeruk Dekopon secara ilegal. Menurut dia, untuk mendapatkan benih yang baik, yaitu dengan membeli benih berlabel legal agar terbebas dari hama.

“Jika pohon sehat, produksi akan konsisten. Sebaliknya, jika pohon terserang hama atau penyakit, maka hasilnya tidak maksimal,” ujarnya.

“Umur pohon dengan benih ilegal hanya sekitar 5 tahun, tapi benih legal bisa sampai 20 tahun. Untuk itu, kami terus mengampanyekan benih legal,” imbuhnya.

Dia menambahkan, budi daya harus mengedepankan kualitas dan varietas buah. Sebab, penurunan kualitas akan berpengaruh pada dampak ekonomi petani.

“Kami berharap, jeruk unik ini bukan hanya untuk kesenangan saja. Tapi, juga bisa memiliki nilai ekonomis sehingga bisa menyokong swasembada pangan,” tuturnya.

 

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...