Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan sekaligus memberi peringatan kepada para menterinya terkait bahaya fenomena La Nina yang mengancam Indonesia. Sebab, berdasar laporan yang diterima oleh Jokowi dari BMKG, diperkirakan La Nina bisa berdampak buruk bagi produksi di sektor pertanian.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas (ratas) yang disiarkan langsung di YouTube Sekretariat Negara, Selasa (13/10/2020) pagi.
“Laporan yang saya terima dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, red), fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan teradinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal,” beber Jokowi dalam ratas tersebut.
Baca Juga: 14 Juta Ton Sampah Plastik Mengendap di Dasar Lautan, Studi Membuktikan
Untuk diketahui, La Nina sendiri merupakan anomali fenomena cuaca secara global. Hal tersebut berdampak dengan meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, di mana Indonesia termasuk di dalamnya.
Oleh karena itu, ia berharap menteri-menterinya sigap untuk mengantisipasi curah hujan berlebih yang bakal melanda Indonesia tersebut. Di mana hal tersebut bisa saja menjadi bencana-bencana seperti banjir di beberapa daerah di Indonesia. Terutama pada sektor pertanian.
“Karena itu saya ingin agar kita semuanya menyiapkan diri. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi dan juga dampak dari La Nina ini terhadap produksi pertanian agar betul-betul dihitung,” imbuh Jokowi.
Sebab, menurutnya peningkatan curah hujan saat fenomena cuaca ini cukup tinggi.
Baca Juga: Bahaya Kebiasaan Memukul Anak yang Seharusnya Tak Dilakukan
“Karena sampai 20-40 persen bukan kenaikan yang kecil,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta ke seluruh menteri jajarannya untuk segera menyebarluaskan informasi terkait bahaya La Nina ini dan menyiapkan langkah antisipasi.
“Saya minta supaya disampaikan, disebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca secepat-cepatnya ke seluruh provinsi dan daerah. Sehingga tahu semuanya sebetulnya curah hujan bulanan ke depan ini akan terjadi kenaikan seperti apa,” pungkas Jokowi. (gg)