MALANG, Tugujatim.id – Para kader Demokrat membuat aksi cap jempol darah di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (17/06/2023). Aksi ini diduga sebagai bentuk perlawanan soal peninjauan kembali (PK) yang dilakukan Mahkamah Agung (MA) atas gugatan Moeldoko tentang KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.
Menanggapi aksi cap jempol darah itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko beri respons menohok para kader Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. Dia mengatakan, seharusnya aksi itu tidak perlu dilakukan.
Menurut dia, masyarakat di Indonesia sudah memiliki konstitusi yang mengatur etika berpolitik dan bernegara.
“Apa yang mau ditanggapi. Nggak perlu, nggak penting itu. Semuanya kan hidup di atas konstitusi. Jadi, ngapain macam-macam,” ucapnya saat berada di Kota Malang, Sabtu malam (17/06/2023).
Selain cap jempol darah, para kader Demokrat juga serukan bakal melakukan aksi serupa setiap pekan. Moeldoko beri tanggapan monohok agar aksi itu dilakukan setiap hari saja.
“Sebaiknya setiap hari, bagus dilakukan. Biar darahnya habis,” kata Moeldoko.
Untuk diketahui, para kader Demokrat pendukung AHY melakukan aksi cap jempol darah di kain putih beserta tanda tangan masing-masing. Mereka menolak klaim sepihak yang dilakukan Moeldoko dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.