TUBAN, Tugujatim.id – Pasca video aksi pengeroyokan sejoli di Tuban oleh oknum perguruan silat yang sempat viral di media sosial, membuat Kapolres Tuban AKBP Suryono angkat bicara. Dia mengklarifikasi dengan membantah bahwa dalam video yang direkam oleh warga itu memperlihatkan mobil polisi yang terlihat lewat saja saat aksi terjadi.
“Jadi saya mengklarifikasi anggapan masyarakat, kalau polisi membiarkan aksi pengeroyokan terhadap pengendara motor. Jadi, saat itu mobil berhentinya melewati sedikit lokasi toko yang jadi TKP. Dan menghampiri korban. Saat itu, warga tidak merekamnya,” kata Suryono pada Selasa (23/01/2024).
Baca Juga: Alami dan Segar! 8 Desain Dapur dan Taman Belakang Rumah Minimalis: Mewah Intip Ada Konsep ala Eropa
Also Read
Suryono menceritakan kronologi saat itu, sejoli di Tuban ini berinisial M, 19, warga Parengan; dan perempuannya N, 18, warga asal Rembang. Lewat di Jalan raya Plumpang-Soko, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Tuban, mereka berpapasan dengan segerombolan konvoi.
Peserta konvoi ini menganggap pengendara motor itu menghalangi laju kendaraan kelompok perguruan silat yang lewat. Jadi, massa yang tidak terima itu tiba-tiba menyerang keduanya.
“Alhamdulillah, anggota yang diterjunkan mengenakan pakai preman telah merekam wajah maupun kendaraan yang dipakai para pelaku. Sehingga mempermudah petugas mengamankan mereka,” ucap kapolres kelahiran Bojonegoro ini.
Suryono juga menyebutkan, dalam peristiwa itu polisi telah mengamankan 13 orang, dari jumlah tersebut 6 orang telah ditetapkan menjadi tersangka. Mereka berinisial ADA, 18, Kecamatan Parengan; MA, 21, Kecamatan Soko; MZKZ, 22, Kecamatan Parengan; AK, 26, Kecamatan Parengan; dan R, 22, Kecamatan Soko, semua wilayah Kabupaten Tuban. Sedangkan satu orang anak berhadapan dengan hukum (ABH) atau di bawah umur.
Baca Juga: 8 Desain Dapur Minimalis 3X3 yang Keren dan Nyaman: Makin Betah Masak Nyobain Berbagai Resep
“Jadi mereka tidak ikut pengajian. Mereka hanya sekadar nongkrong di lokasi pengajian. Terus pulang konvoi ke arah Soko maupun Parengan,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pengeroyokan sejoli di Tuban itu terjadi saat ratusan kelompok perguruan silat konvoi dan pulang kegiatan Harlah Pagar Nusa yang dihadiri Gus Iqdam di Pantai Panduri, Kecamatan Jenu, Tuban, Minggu (21/01/2024). Di tengah perjalanan, beberapa oknum mengeroyok sepasang kekasih yang sedang melintas berpapasan dengan kelompok ini. Akibatnya, korban mengalami beberapa luka ringan di bagian lengan, kepala, punggung, dan kaki.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati