SURABAYA, Tugujatim.id – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memberikan komentar setelah Kapolri menyebut bahwa pemimpin yang layak untuk Indonesia adalah yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.
“Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik,” kata Kapolri, Jendral Listyo Sigit saat Perayaan Natal Mabes Polri di STIK, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/1/2024).
Menurut Cak Imin, kata estafet seolah-olah menyerang perubahan yang selama ini menjadi tagline bagi pasangan calon (paslon) nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, perubahan untuk perbaikan. “Di antara estafet perubahan seolah-olah menyerang perubahan,” kata Cak Imin, di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (12/1/2024).
Lebih lanjut, dia menjelaskan pemaknaan kata perubahan bagi paslon nomor urut satu. “Yang paling penting dari perubahan itu yang jelek digantikan yang baik, yang salah yang mestinya dibenahi ya dibenahi, yang perlu dibuat baru kita buat baru,” ujarnya.
Bagi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, perubahan harus dilakukan secara terus menerus dan tidak ada satu presiden manapun yang sanggup melakukan tongkat estafet.
“Apalagi saya dan Mas Anies, kaidahnya jelas, menjaga momentum yang sudah berhasil tapi merombak hal-hal yang ditinggal dan mengganti hal-hal baru untuk memperbaiki yang salah dan beda,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti