MALANG, Tugujatim.id – Alun-Alun Tugu Kota Malang berhias belasan karangan bunga dengan hastag save ATG pada Senin (13/03/2023). Ternyata, itu bentuk simpati dan dukungan terhadap crazy rich Surabaya Wahyu Kenzo yang kini terjerat kasus dugaan penipuan investasi trading robot Auto Trade Gold (ATG).
Karangan bunga ini sengaja dipajang para member ATG jika dilihat dari tulisan yang tertera. Ada yang dari member ATG Bandung, Anak Nusantara, bahkan hingga Sumatera. Rata-rata, isinya berupa dukungan kepada Wahyu Kenzo.
Isi tulisan yang tertera seperti “Bapak Wahyu Kenzo adalah aset negara kita dukung beliau”, begitu tulis member ATG Bandung. “Terima Kasih Wahyu Kenzo telah memperjuangkan member ATG,” tulis member ATG Medan.
Bahkan, ada karangan bunga yang bertuliskan meminta dukungan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk mengampuni Wahyu Kenzo.
”Karya anak bangsa jangan diamputasi. Mohon dukungan dari bapak kami tercinta. Bapak Jokowi. Save ATG,” tulis karangan bunga kiriman dari member Anak Nusantara.

Salah satu perwakilan member trading ATG yang memasang karangan bunga bernama Handi Wijaya menuturkan, ini adalah aksi dukungan simpatik pada Wahyu Kenzo. Dia mendapat mandat dari seluruh member di Indonesia untuk memasang karangan bunga.
”Karangan bunga ini adalah hasil iuran dari member se-Indonesia,” kata Handi pada Senin (13/03/2023).
Hadi melanjutkan, ini bentuk dukungan agar penyelesaian kasus hukum ini tidak sampai memberhentikan proses transaksi trading robot ATG. Dia melanjutkan, ATG bukan trading ilegal dan sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Dia melanjutkan, yang melaporkan kasus trading robot ATG ini hanya segelintir orang saja. Menurut dia, ditotal dari seluruh member, pelapor hanya sekitar 1 persen.
”Jadi bisa dicek aja kelegalannya. Kami hanya ingin menyelamatkan ATG,” ujarnya.
Menurut dia, ATG telah banyak menyumbang tingkat perekonomian para member sejak bergabung pada 2020. Handi sendiri hingga saat ini yang mendapat hasil mencapai ratusan juta dari total investasinya mencapai Rp150 juta.
”Saya sendiri belum merasa dirugikan. Saldo saya saja sekarang sudah mencapai Rp3 miliar sejak gabung pada 2020 dengan investasi Rp150 juta,” katanya.
Dia berharap, kasus ini segera selesai dan ATG bisa beroperasi kembali. Sebab, sejak bergulirnya kasus tersebut, banyak member yang menggantungkan hidup di trading robot ATG juga mandek.
“Banyak yang menggantungkan kerja di trading, jadi saya harap kepada pemerintah dan polisi untuk menyelesaikan kasus ini,” harapnya.