Kasus Gas Air Mata Kedaluwarsa, Korban Tragedi Kanjuruhan: Polisi Tak Tahu Gimana Rasanya

Dwi Lindawati

News

gas air mata kedaluwarsa. (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang)
Kevia Naswa, korban tragedi Kanjuruhan yang matanya masih memerah akibat terkena gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan, Selasa (11/10/2022). (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang)

MALANG, Tugujatim.id – Gas air mata kedaluwarsa diakui Polri dipakai dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (01/10/2022). Bahkan, gas air mata itu diklaim tak berbahaya karena kadar zat kimianya berkurang. Tapi, pendapat berbeda dilontarkan korban tragedi Kanjuruhan.

Salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan Kevia Nazwa, 18, warga Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, ini mengatakan, matanya hingga saat ini masih memerah karena gas air mata itu cukup menyakitkan.

“Mungkin polisinya tidak merasakan langsung. Tapi, yang dirasakan orang awam saat itu panik. Yang saya rasakan, mata perih hingga dada sesak,” ucapnya pada Selasa (11/10/2022).

Menurut dia, pengelihatannya sampai tak bisa digunakan dengan baik saat terkena gas air mata secara langsung.

“Pedih sampai gak bisa lihat,” ujarnya.

Bahkan, pipi Kevia juga ada flek yang bisa hilang setelah 3 hari kemudian. Kini setelah 10 hari tragedi berlalu, mata Kevia masih merah dan belum pulih. Dia mengatakan, pihak kepolisian mungkin juga tak mengetahui jika ada banyak anak-anak, perempuan, hingga ibu-ibu di dalam stadion.

“Mungkin polisinya gak tahu, kan di sana banyak anak kecil, anak perempuan dan ibu ibu,” paparnya.

Dia mengkhawatirkan gas air mata kedaluwarsa itu membuat efek penderita asma dan lain-lainnya.

“Takutnya kalau ada yang punya penyakit asma kan rentan kalau kena gas air mata,” imbuhnya.

Untuk diketahui, ada 131 suporter jadi korban meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Ratusan korban luka juga berjatuhan dalam tragedi itu.

 

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...