SURABAYA, Tugujatim.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diamanatkan oleh kiai sepuh se-Indonesia untuk mengembalikan kepemimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Ulama Nahdlatul Ulama (NU).
Hal ini disampikan usai rapat bersama di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Senin (19/08/2024). Sejumlah kiai sepuh dan PBNU turut hadir, termasuk Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Tim Pansus PKB bentukan PBNU KH Anwar Iskandar.
Yahya Cholil mengatakan, berdasarkan hasil rapat bersama para kiai sepuh NU, saat ini PKB dianggap telah menyimpang. Sehingga marwah NU harus dikembalikan ke dalam PKB, termasuk menduduki kembali kursi kepemimpinan ulama NU ke PKB.
Baca Juga: Belasan Kiai NU Kumpul di Surabaya, Tegas Ingin Perbaiki Marwah PKB
“Kami mendesak kepada PKB agar mengembalikan kepemimpinan ulama karena dulu PKB didirikan oleh NU dengan mandat sebagai wadah kepemimpinan ulama dalam politik,” katanya pada Senin (19/08/2024).
Menurut ulama NU dan PBNU, selama ini PKB yang didirikan oleh ulama NU sebagai wadah politik untuk menyampaikan aspirasi dari kelompok NU. Sehingga, hal-hal yang dianggap menyimpang dari PKB saat ini perlu diluruskan.
“Kalau membentuk partai baru saya kira tidak. Karena ini jelas, aspirasinya dari NU ke PKB. Jadi yang kami ingin artikulasikan, aspirasi agar apa yang sekarang dianggap sebagai hal-hal yang tidak benar, tidak baik di PKB diubah sebagaimana mestinya,” jelasnya.
PBNU tak segan-segan akan menempuh jalur hukum agar visi misi PKB dapat kembali diluruskan.
Baca Juga: Pilkada Mojokerto 2024, Dokumen Dukungan PKB ke Ikfina-Sa’dulloh Bertambah
“Mandat dari kiai adalah bahwa kami harus terus berikhtiar dan tidak boleh berhenti sampai berhasil,” ujar Yahya.
Sebagai informasi, berdasarkan pantauan Tugujatim.id, tampak hadir sejumlah ulama NU di antaranya Ketum PBNU KH Yaqut Cholil Staquf, Ketua Tim Pansus PKB bentukan PBNU KH Anwar Iskandar, dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Kemudian hadir pula Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, pendiri PP Bumi Sholawat KH Ali Mashuri, KH Anwar Manshur, KH Fuad Nur Hasan Sidogiri, KH Abdul A’la Basyir Sumenep, dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati