Mungkin belum banyak yang tahu kalau nama pertama Presiden Republik Indonesia, Sukarno, adalah Kusno. Ternyata, pergantian nama kecil Sukarno itu tidak bisa dipisahkan dari Situs Ndalem Pojok di Kediri.
Nama ini memang tidak setenar beberapa situs sejarah lain di Indonesia, tapi tempat yang berada di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini, adalah rumah kedua Sukarno tinggal saat masih kecil.
Cerita pergantian nama sang proklamator itu, dicetuskan oleh Raden Sumosewojo, ayah angkat Sukarno. Menurut Kushartono, Ketua Harian Yayasan Panji Saputra yang merawat situs Ndalem Pojok, awalnya pergantian nama ini bertujuan agar Kusno alias Sukarno kecil bisa segera sembuh.

Sebelum pindah ke Ndalem Pojok, sejak kecil Kusno sering sakit-sakitan. Saat itu, ia masih bersama orang tuanya kandungnya di Ploso, Jombang. Lalu, orang tua Kusno mencari pengobatan alternatif untuknya. Sebab banyak dokter tidak bisa mengobati Kusno.
Raden Sukeni, ayah Sukarno, mendapat kabar ada seorang mantri yang tenar dipanggil Raden Mendung. Ternyata setelah ditemui, ia tidak lain adalah keluarga Sukeni dari Tulungagung.
“Usul ganti nama itu ada di Jombang, tapi nama baru Kusno diumumkan di Pojok,” terang Kushartono kepada tugumalang.id (Grup Tugu Jatim), beberapa waktu silam.

Menurutnya, pemilihan tempat tinggal perawatan Sukarno di Pojok, Wates ini dikarenakan lokasinya yang berada di lereng Gunung Kelud. Sehingga dinilai cocok untuk mengobati pernapasan Kusno. Kushartono menjelaskan jika selama di Pojok, Kusno tampak gembira karena ia dapat bermain dengan Sajid Sumohardjo, atau kakek Kushartono.
Hingga akhirnya, Kusno mendapatkan nama baru Sukarno di Pojok yang diumumkan oleh Sumosewojo.
“Masa kecilnya dilalui di sini dan mendapatkan namanya juga di sini,” ungkap pria kelahiran 1975 ini.
Ia menjelaskan jika kesehatan Sukarno pun membaik seiring berjalannya waktu. Bahkan hingga dewasa dan menjadi presiden, Sukarno masih sering ke Ndalem Pojok.
Reporter: Rino Hayyu S
Editor: Irham Thoriq