MALANG, Tugujatim.id – Kota Malang sudah memasuki PPKM Level 2 pada 19 Oktober 2021. Kota Malang pun langsung menggelar kreativitas para desainer lokal hingga nasional dalam Malang Fashion Week (MFW) 2021 yang digelar di halaman Transmart MX Mall Malang mulai Jumat (22/10/2021). Diduga event itu melanggar prokes.
Event yang direncanakan berlangsung tiga hari hingga Minggu (24/10/2021) itu juga menampilkan desainer ternama, yaitu Ivan Gunawan pada hari pertama. Lantaran antusias masyarakat yang tinggi, kerumunan pun tak dapat dihindari.
“Acara kemarin itu kan kebetulan ada designer Ivan Gunawan, otomatis antusias warga banyak. Padahal yang bisa masuk itu kami batasi, pakai online dan undangan, gak bisa semua masuk,” ujar Founder Malang Fashion Week Agus Sunandar pada Sabtu (23/10/2021).
Pihaknya juga membantah bahwa kegiatan tersebut telah melanggar aturan protokol kesehatan (prokes). Dia mengaku telah menerapkan aplikasi PeduliLindungi dan membatasi jumlah pengunjung.
“Kami mematuhi prokes, membatasi kapasitas, dari seharusnya 100 persen dibatasi 25 persen atau jadi sekitar 200 orang. Kemarin itu memang di luar ramai, gak bisa masuk,” imbuhnya.
Agus mengakui kegiatan tersebut memang melebihi jam izin pelaksanaan, yakni pukul 21.00 WIB. Namun, itu karena ada kendala teknis, maka kegiatan tersebut sedikit molor.
Petugas Patroli Power On Hand dari Polresta Malang Kota pun datang dan memberikan imbauan penerapan prokes. Lantaran sudah pukul 21.00 WIB, tim panitia meminta tambahan waktu untuk penampilan terakhir.
“Memang izin kami selesai 21.00 WIB. Kami sudah koordinasi dengan petugas patroli untuk minta waktu 15 menit untuk desainer terakhir, tinggal Ivan Gunawan tok,” jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya mendatangkan desainer yang ditunggu-tunggu masyarakat masak tidak ditampilkan.
“Kami datangin dia jauh-jauh, kan yang ditunggu masyarakat juga itu, masak gak dikasih tampil. Akhirnya kami diberi toleransi dan acara berlangsung sampai selesai,” imbuhnya.
Dia juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut sama sekali tidak dibubarkan oleh petugas patroli. Tapi hanya diimbau untuk menerapkan prokes. Dia juga mengatakan, bahwa Wali Kota Malang Sutiaji juga hadir dalam acara tersebut.
“Kami tidak dibubarkan, hanya diimbau jaga prokes. Tapi seolah-olah masyarakat menganggap acara ini dibubarkan,” ucapnya.
Pihaknya juga mengaku telah memberikan klarifikasi kepada Polresta Malang Kota. Dia menyebutkan, kegiatan tersebut juga diizinkan untuk terus berlangsung hingga Minggu (24/10/2021) dengan catatan mengurangi jumlah pengunjung.
“Kapasitasnya sebenarnya bisa sampai seribu orang, kalau normal. Ini kami turunkan lagi maksimal pengunjungnya jadi 150 orang,” ungkapnya.