JEMBER, Tugujatim.id – KPU Jember didatangi massa, pada Kamis (3/10/2024). Aksi tersebut buntut dari salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jember tidak menghadiri kampanye damai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Massa mengaku dari Pemerhati Hukum Indonesia (PHI) yang menuntut KPU Jember sebagai penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memberikan klarifikasi terkait tidak hadirnya satu Paslon di kampanye damai yang telah berlangsung pada Selasa (24/9/2024) lalu.
Ketua PHI, Mohammad Hasan menjelaskan, tidak hadirnya satu paslon di kampanye damai berdampak pada liarnya pemberitaan di media sosial. “Karena tidak dihadiri oleh Paslon nomor dua (Muhammad Fawait-Djoko Susanto, Red), jadi seperti itu, itu yang kami tanyakan saat ini,” ujar Mohammad Hasan.
Meski telah dipersilahkan masuk dan bertemu langsung dengan Ketua KPU Jember, Dessi Anggraeni, Mohammad Hasan belum puas dengan alasan yang dilontarkan penyelenggara Pilkada 2024.
“KPU menyatakan sudah selesai dan sukses. Sukses seperti apa? Kalau sukses kacamata kami adalah dua kandidat hadir bersandingan dan damai, itu namanya sukses,” tegas Mohammad Hasan.
Menurutnya, kehadiran massa Paslon nomor urut satu, Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman, yang melebihi ketentuan, merupakan pelanggaran yang telah disepakati bersama sebelumnya.
“Tetapi kalau yang hadir cuma satu Paslon cuma nomor satu dengan membludaknya massa padahal di situ sudah ditentukan 50, maka menurut kami Paslon ini tidak menaati aturan yang sudah disepakati,” papar Mohammad Hasan.
Atas ketidakpuasan jawaban dari KPU Jember, Mohammad Hasan akan meneruskan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jember, selaku badan pengawas Pemilu. Tidak hanya itu, pihaknya akan melanjutkan ke Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Jember.
“Karena ada narasi, ada aparatur sipil negara yang berkeliaran di jalan melakukan langkah politik, banyak mobil plat merah yang dipakai pasang banner,” tegas Mohammad Hasan.
Sementara itu, Ketua KPU Jember, Dessi Anggraeni menjelaskan ketidak hadiran Paslon Fawait-Djoko sudah diklarifikasi di malam setelah kampanye damai Pilkada 2024.
“Sehingga kami sudah sampaikan, kegiatan kampanye damai sudah sesuai dengan ketentuan, sudah sesuai dengan kesepakatan yang sudah kami gelar dan juga melibatkan semua pihak dan sudah disetujui oleh semua pihak,” jelas Dessi Anggraeni.
Terkait memanasnya suhu politik akibat tidak hadirnya satu Paslon, menurut Dessi Anggraeni menegaskan, hal itu tidak relevan karena maraknya pemberitaan liar di media sosial bukan semata-mata diakibatkan gelaran kampanye damai.
“Menurut kami tidak relevan dan klarifikasi yang sudah kami sampaikan sudah sesuai dengan klarifikasi yang kami sampaikan sebelumnya,” pungkas Dessi Anggraeni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Diki Febrianto
Editor: Darmadi Sasongko