JEMBER, Tugujatim.id – Penemuan bayi laki-laki kondisi tanpa sehelai kain dan kedinginan mengemparkan warga Dusun Krajan, Desa Jelbuk, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 07.45 WIB.
Sebelum ditemukan, saksi yang merupakan seorang petani bernama Kotib Umar mengira, suara yang didengarnya adalah seekor musang.
“Saya ke sini mau kerja, terus ada bunyi di sini (TKP penemuan bayi, Red) tak kirain musang,” ujar Kotib Umar saat ditemui Tugujatim.id di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (31/12/2024) siang.
Sementara itu, Kapolsek Jelbuk, Iptu Brisan Iman Nullah menjelaskan kronologi penemuan bayi laki-laki tersebut.
“Tadi pagi ada warga Jelbuk yang saat itu habis dari sawah menemukan suara jeritan dari anak kecil atau bayi,” ujar Brisan Iman Nullah saat dikonfimasi Tugujatim.id pada Selasa (31/12/2024).

Setelah itu, dilakukan pencarian dan pengecekan sumber suara tangisan bayi tersebut. Sumber suara berasal dari sebuah lubang yang terdapat di sekitar rerumputan saluran irigasi persawahan.
“Ada seorang anak bayi, kemudian warga masyarakat ini menghubungi pak kepala dusun yang dilanjutkan laporan kepada Polsek Jelbuk” jelasnya.
Usai mendapati laporan warga tersebut, pihak Polsek Jelbuk bersama tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) meluncur ke Tempat Kejadian Perkara untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Ternyata benar ada seorang bayi yang baru dilahirkan di sebuah lubang tersebut, akhirnya kita langsung mengambil bayi tersebut, kita selimuti, karena pada saat pertama ditemukan dalam keadaan telanjang kedinginan,” papar Brisan Iman Nullah.

Usai dievakuasi, bayi laki-laki tersebut langsung dilarikan menuju Puskesmas Jelbuk untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. Sembari pihak Polsek Jelbuk akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, terkait kedua orang tua dari bayi laki-laki yang ditemukan di lubang semak-semak irigasi persawahan.
Terkait dugaan orang tua bayi yang berasal dari warga setempat atau orang jauh, Brisan Iman Nullah tidak berani berasumsi dan masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
Diki Febrianto