BOJONEGORO, Tugujatim.id – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi menyebut, menghormati kiai tidak akan pernah merugi, bahkan banyak berkahnya. Hal itu Wamenag Zainut Tauhid sampaikan saat silaturahmi di Pondok Pesantren Al-Rosyid Bojonegoro, Jumat sore (04/02/2022).
Di awal sambutannya, wamenag merasa merasa bersyukur karena bisa berkunjung ke pondok pesantren dan melihat santri-santri yang membuatnya merasa kembali menjadi santri.
“Karena memang pesantren memberikan aura positif, memberikan rasa tambah energi kepada kita semua. Saya rasanya ingin kembali jadi santri seperti adek-adek sekalian. Dan selamanya jadi santri,” katanya.
Dia juga mengatakan, kunjungannya ke Bojonegoro adalah tak lain juga ingin menimba ilmu kepada para kiai meski hanya satu huruf.
“Saya datang ke sini sebagai santri yang nanti akan mendapatkan ilmu dari pada kiai, Meski ilmu itu hanya satu huruf, harus kami jadikan orang tersebut sebagai guru,” ungkap Wamenag Zainut Tauhid.
Untuk itu, dia melanjutkan, seorang santri harus hormat kepada guru karena itu akhlak santri.
“Kami menghormati kiai. Kami ikut kiai itu nggak ada ruginya, bahkan banyak berkahnya,” tuturnya.
Keberhasilan santri, menurut dia, bukan hanya karena sisi akademik yang baik, tapi santri memiliki sopan santun yang baik, memegang prinsip Islam rahmatan lil’alamin, dan tidak melupakan kiai serta pesantren.
“Saya pernah menjadi anggota DPR RI selama 17 tahun, bukan karena saya pintar, hebat, atau luar biasa. Karena saya mengabdi untuk kiai dan pesantren. Jadi, saya bisa dapat berkahnya dari kiai,” katanya.
Menurut dia, kiai itu menempati posisi yang sangat mulia. Mereka yang mengajarkan kebaikan hingga mengajarkan kita kepada kehidupan yang menuju kepada rida Allah SWT.
“Dan setelah menjadi wakil rakyat, sekarang menjadi wakil kementerian agama, bukan karena saya hebat. Karena orang hebat banyak, orang pintar banyak, tapi yang jadi wakil menteri agama hanya satu, itu karena pengabdian kepada kiai,” sambungnya.
Untuk itu, dia meminta para santri untuk memaksimalkan dan memanfaatkan kesempatan ketika menjadi seorang santri agar menjadi orang-orang yang hebat.