SURABAYA, Tugujatim.id – Setelah bertandang ke Arab Saudi, Presiden Jokowi membawa oleh-oleh penambahan kuota jamaah haji 2024 sebanyak 20.000 orang. Kabar tersebut terjadi setelah adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud pada Jumat (20/10/2023).
Jokowi menceritakan, bahwa dia menyampaikan kepada PM Riyadh jika Indonesia, masyarakatnya harus menunggu 40-47 tahun untuk dapat pergi haji karena antrean yang cukup panjang dan kuota terbatas.
“Saya dan beliau saat itu menyampaikan banyak hal terkait hubungan Indonesia dan Arab Saudi. Kemudian saya sampaikan, ‘Paduka Yang Mulia, Indonesia sekarang ini kalau mau haji harus nunggu 40 tahun. Ada yg harus menunggu 47 tahun,” kata Jokowi di Surabaya, Minggu (22/10/2023).
Presiden Jokowi pun meminta kepada PM Mohammed bin Salman al-Saud untuk diberikan kuota jamaah haji bagi Indonesia pada 2024.
“Mohon ada tambahan kuota haji, itu sulit sekali karena penduduk Indonesia sekarang 280 juta orang,” ujarnya.
Kurang dari 12 jam, permintaan Jokowi langsung direspons oleh pihak Arab Saudi. Dan terjadi penambahan kuota jamaah haji sebanyak 20 ribu orang.
“Beliau spontan pagi-pagi saya beri info tambahan berapa kuotanya. Tambahan kuotanya adalah 20 ribu. Jumlah sangat besar yang 47 tahun jadi 45 tahun, ya memang masih lama,” jelasnya.
Sebelumnya Indonesia pada 2024 mendapat kuota memberangkatkan 221.000 orang untuk berhaji dengan kuota petugas haji sebanyak 2.200 orang. Sehingga total jamaah pada 2024 yakni 241.000 orang.
Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, sehubungan dengan adanya penambahan kuota haji tersebut, pihaknya akan menyiapkan langkah distribusi yang adil dan merata bagi para jamaah.
Hal ini tentu yang masih diprioritaskan adalah kelompok lansia. Sebab, jumlah lansia di Indonesia sekitar 600 ribuan orang.
“Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas,” ucapnya di Surabaya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati