PASURUAN, Tugujatim.id – Kota Pasuruan dalam waktu dekat akan segera memiliki lapas terintegrasi yang didukung teknologi canggih. Lapas ini akan dibangun di Kelurahan Tapaan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, ini dibangun dengan konsep smart prison. Di mana sistem keamanan akan diperketat dan menerapkan teknologi yang sekelas lapas internasional.
Proyek pembangunan lapas terintegrasi ini telah ditinjau jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakat (Ditjenpas) pada Jumat (10/11/2023). Dirjenpas meninjau dua bangunan lapas yang telah terbangun. Yakni satu area blok hunian serta bangunan kantor teknis.
Kepala Bagian Program dan Pelaporan Ditjenpas Dimas Krisna Setiawan mengatakan, penerapan konsep smart prison di lapas terintegrasi di Pasuruan ini memang merupakan hasil dari studi tiru ke luar negeri. Dia menyebut bahwa sistem keamanan di smart prison ini nantinya akan melibatkan teknologi yang secanggih di negara-negara maju.
“Kalau studi tirunya, kami melihat pengamanan lapas yang ada di Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman. Untuk sistem teknologi informatikanya sendiri akan disiapkan dari Ditjenpas,” ujar Krisna saat meninjau proyek lapas beberapa waktu lalu.
Meski nantinya sudah didukung teknologi canggih, Ditjenpas masih memberikan sejumlah masukan terkait pembangunan lapas terintegrasi di Pasuruan. Salah satunya usulan untuk menyiapkan extension atau ruang tambahan di saluran bio septic tank.
Ruang tambahan tersebut nantinya bisa digunakan untuk mengantisipasi apabila terjadi kelebihan penghuni.
“Juga soal pagar transparan yang mungkin lebih aman jika langsung disambungkan dengan sudut depan bangunan blok hunian sehingga tidak ada sela untuk ruang gerak warga binaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kalapas II B Pasuruan Ma’ruf Prasetyo Hadianto menjelaskan bahwa progres pembangunan lapas terintegrasi ini telah mencapai sekitar lebih dari 82 persen. Nantinya lapas ini akan memiliki total 3 blok hunian, 2 bangunan sayap samping yang juga difungsikan untuk menampung warga binaan, serta satu bangunan kantor teknis.
“Kami juga akan coba membuat fasilitas-fasilitas untuk warga binaan yang belum ada di sini, mungkin bisa kami buat band lapas, terus dibuat semacam kafe yang pegawainya para napi, dan sebagainya,” ujar Ma’ruf.
Dia menjelaskan, kapasitas warga binaan yang bisa ditampung di lapas terintegrasi nantinya juga jauh lebih banyak. Menurut dia, apabila seluruh blok hunian terbangun, nanti totalnya akan bisa menampung sekitar 1.200 warga binaan.
“Kalau saat ini di bangunan lama Lapas Kelas II B kan kami sebenarnya kapasitasnya untuk 300-an orang, tapi penghuni jumlahnya bisa 3 kali lipat,” ujarnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati