SURABAYA, Tugujatim.id – Gelaran akbar Piala Dunia U-17 di Surabaya tinggal menghitung hari. Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya dan panloc melarang penonton untuk membawa kendaraan ke area Gelora Bung Tomo (GBT) saat menonton.
Kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak diperkenankan memasuki area GBT. Jadi, bagi penonton yang ingin membawa kendaraan misal menitipkan di luar stadion atau area parkir yang disediakan warga setempat.
Namun, tidak perlu khawatir. Sebab, Dishub Surabaya akan menyediakan shuttle bus secara cuma-cuma alias gratis untuk para penonton yang akan menuju GBT.
“Gratis selama Piala Dunia U-17 karena penonton dilarang bawa kendaraan roda dua atau empat, nggak boleh masuk arena. Jadi, kalau parkir di luar stadion,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung Iswandaru pada Rabu (01/11/2023).
Berdasarkan penuturan Tundjung, Pemkot Surabaya akan mengerahkan 110 armada bus untuk Piala Dunia U-17.
“Kurang lebih 110-an bus. Kami angkut penonton dari berangkat sampai pulang. Jadi bolak-balik,” ucapnya.
Mengingat kendaraan tersebut merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, maka shuttle bus memiliki jadwal dan ritme khusus.
“Kami siapkan shuttle bus. Tapi, harapannya datang lebih awal karena jam 12.00 sudah berangkat dan waktu tunggunya sekitar 30 menit,” ujarnya.
Bagi penonton yang memilih memakai shuttle bus, jam keberangkatan dimulai pukul 12.00 WIB dan berakhir pukul 22.00 WIB. Total kapasitas sekali jalan yakni 60 penumpang. Maka harus memperhatikan jarak rumah dengan titik penjemputan.
Sementara itu, untuk titik-titik penjemputan dan kepulangan, Pemkot Surabaya menyiapkan enam lokasi.
1. Balai Kota Surabaya
2. Terminal Intermoda Joyoboyo
3. Terminal Osowilangun
4. UPT Uji Kendaraan Bermotor (PKB) Tandes
5. Kawasan Ciputra World
6. Termin Benowo
“GBT drop off-nya. Kalau di belakang lapangan A, B, dan C. Karena cukup jauh, harus siapkan stamina,” jelasnya.
Sementara itu, bagi penonton yang tetap membawa kendaraan menuju GBT, Dishub Surabaya akan berkoordinasi dengan masyarakat setempat terkait lokasi dan tarif tiket yang wajib diberlakukan.
“Parkir di luar warga ada, nanti dikasih tarif. Nanti kami komunikasikan,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati