MALANG, Tugujatim.id – Untuk mendedikasikan ilmunya dan melestarikan seni, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) mengajari anak-anak untuk belajar kesenian sejak dini. Dan Tari Topeng Ghetak yang menjadi kesenian yang akan diajarkan kepada mereka.
Tari Topeng Ghetak merupakan kesenian unggulan Kabupaten Pamekasan. Tarian ini menggambarkan seorang tokoh kesatria, yaitu Prabu Baladewa pada lakon topeng dhalang Madura. Tokoh ini sangat diidolakan oleh masyarakat awam Madura karena Prabu Baladewa memiliki sifat yang baik, bijaksana, adil, dan memberantas segala keangkaramurkaan.
Masyarakat kemudian mengekspresikannya dalam bentuk gerak yang ritmis sehingga menjadi Tari Topeng Gethak. Selain tari ini, Pamekasan memiliki banyak potensi kesenian yang sangat unik dan memiliki daya tarik tersendiri. Tapi, generasi milenial saat ini kurang melirik kesenian tradisional, termasuk soal Tari Topeng Ghetak. Mereka lebih asyik bermain handphone dan menonton budaya serta kesenian dunia luar daripada keseniannya sendiri. Masih banyak para pemuda Indonesia yang belum mengenal bahkan tidak mengetahui bahwa daerahnya memiliki kesenian yang bisa dikembangkan. Karena itu, sangat dibutuhkan pengenalan dan pelestarian kebudayaan dan kesenian sejak dini agar menumbuhkan rasa cinta dan bangga bagi pemuda bangsa Indonesia terhadap kebudayaan dan kesenian daerah.
Kesempatan pelestarian kesenian sejak dini dilakukan oleh mahasiswa KKN UM, yaitu Ali Rizal Maulidi sebagai program kerja KKN mandiri yang dibimbing oleh Bapak Andika Bagus Nur Rahma Putra sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL) dengan melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Tari Topeng Ghetak di SDN Sumedangan 3 Pademawu. Pelaksanaannya pada Sabtu dan Minggu (22-23/05/2021). Sosialisasi dan pelatihan Tari Topeng Ghetak diikuti oleh siswa kelas 3, 4, dan 5, serta beberapa guru.
Tujuan sosialisasi dan pelatihan ini tidak lain untuk mengenalkan kesenian Tari Topeng Gethak sejak dini kepada siswa SDN Sumedangan 3 dan diharapkan siswa senang dan minat serta dapat mengembangkan bakatnya lebih lanjut dalam berkesenian. Pada pelaksanaan pelatihan Tari Topeng Gethak, para siswa sangat antusias dan aktif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang semangat untuk menjawab pertanyaan dan tidak malu untuk bertanya. Untuk menarik perhatian siswa sekolah dasar tidaklah mudah. Banyak cara dan strategi yang dilakukan mahasiswa KKN UM dalam menyampaikan materi agar siswa tetap kondusif. Salah satunya adalah dengan memberikan hadiah kepada siswa bagi yang bertanya dan menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan, ternyata cara ini sangatlah manjur dan efektif.
Sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu hari pertama diawali dengan membangun motivasi siswa dan pengetahuan dasar tentang kesenian. Pemberian motivasi ini sangatlah penting untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat siswa dalam belajar Tari Topeng Gethak. Selanjutnya, pada hari kedua mahasiswa KKN UM memberikan materi praktik menari Tari Topeng Ghetak.
Pelatihan Tari Topeng Ghetak ini mendapatkan sambutan dan respons positif dari kepala sekolah dan guru di SDN Sumedangan 3 Pademawu. Bapak Jauhari sebagai Kepala SDN Sumedangan 3 berharap agar pelatihan kesenian ini ada tindak lanjut dari guru-guru SDN 3 Sumedangan. Jauhari juga mengatakan, hasil pelatihan Tari Topeng Ghetak ini akan ditampilkan pada lepas pisah sekolah SDN Sumedangan 3 Pademawu. (*)