MALANG, Tugujatim.id – Penghitungan hasil quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, akhirnya memunculkan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut satu, Muhammad Sanusi dan Didik Gatot Subroto (Sandi) sebagai pemenang.
Namun, ada beberapa catatan khusus yang harus menjadi perhatian. Salah satunya adalah keengganan masyarakat untuk datang memilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dari target KPU RI, yang menargetkan 70 persen tingkat partisipasi masyarakat. Ternyata hanya 57,81 persen masyarakat yang mau datang ke TPS untuk memilih.
Baca Juga: Dhito-Dewi Peroleh 76 Persen Suara Lawan Lumbung Kosong di Pilkada Kediri
“Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada kali ini dibawah target KPU RI yaitu 70 persen,” terang Peneliti LSI Denny JA, Dito Arief saat melaksanakan pers conference hasil quick count di Hotel Ijen Suite pada Rabu (08/12/2020).
Faktor Pandemi COVID-19, menjadi alasan masyarakat malas ke TPS. “Mungkin pengaruh pandemi juga menjadi penyebab tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Malang tidak signifikan,” ujarnya.
Dinamika politik antara Paslon nomor urut satu dan dua juga dianggap mempengaruhi keinginan masyarakat untuk memilih. “Kemudian persaingan ketat antara nomor satu dan dua ini mempengaruhi pandangan masyarakat. Hal ini juga yang mempengaruhi keinginan untuk hak pilihnya,” tuturnya.
“Dinamika politik yang semakin sengit, membuat perolehan yang cukup besar di penantang,” sambungnya.
Baca Juga: Hasil Versi Quick Count, Paslon Sanusi-Didik Kembali Duduki “Singgasana” Kabupaten Malang
Terakhir, pria berambut gondrong ini menyimpulkan jika tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020 masih kurang. “Sehingga ini yang menjadi kesimpulan kami kenapa partisipasi pemilih dibawah 60 persen. Jauh dibawah target KPU sebesar 70 persen,” pungkasnya. (rap/gg)