BOGOR, Tugujatim.id – Mahasiswa IPB University meluncurkan ‘Tebungkus’, sebuah inovasi food wrap (pembungkus makanan) dari kain bekas dan ampas tebu.
Mengangkat kekhawatiran akan perubahan iklim dunia, masyarakat mulai menyadari gerakan-gerakan kecil yang mampu dilakukan guna memperbaiki lingkungan, salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Sebanyak 5 orang mahasiswa dari IPB University berinovasi menciptakan suatu produk yang diberi nama ‘Tebungkus’ dalam menyikapi penanggulangan penggunaan plastik berlebih, khususnya dalam pemakaian rumah tangga dimana sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dengan 61,5% di antaranya bersumber dari sampah plastik dan sisa makanan.
Food wrap berlapis lilin menjadi salah satu solusi yang dapat mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan food wrap yang bisa dilakukan berkali-kali juga mampu memberikan perbedaan signifikan pada makanan dibandingkan dengan makanan yang dibungkus dengan plastik dimana food wrap mampu menghambat pencoklatan pada buah dan makanan lainnya.
Namun, food wrap biasanya dibuat menggunakan lilin lebah dengan harga yang cukup mahal sehingga berpengaruh pada harga penjualan produk food wrap itu sendiri. Meskipun secara efisiensi food wrap dapat digunakan berkali-kali dan dapat dicuci untuk dipakai kembali, dalam segi harga food wrap masih terkesan jauh lebih mahal daripada plastik pada umumnya.
“Bukannya kita tidak mau menggunakan food wrap dan meninggalkan penggunaan plastik, tapi kita lihat harganya saja sudah jauh berbeda,” ujar salah seorang penjual jus buah, Yusril ketika diwawancara pada survey yang dilakukan oleh kelima mahasiswa IPB pada Rabu (10/6).
Dengan alasan tersebut, muncullah ide dalam meluncurkan ‘Tebungkus’ untuk menjadi solusi mengurangi penggunaan plastik dengan food wrap yang terbuat dari ampas tebu sebagai pengganti lilin lebah. Indonesia sebagai negara penghasil tebu yang besar di dunia menjadikan ampas tebu memiliki nilai jual yang sangat rendah dan kerap kali dijadikan limbah. Hal ini justru dijadikan peluang yang menarik bagi kelima mahasiswa IPB University dalam menjadikan ampas tebu sebagai bahan dalam pembuatan food wrap, menggantikan lilin lebah yang mahal.
Dalam sebuah acara konsorsium kemitraan antara pihak PTV, Mitras DUDI, Ditjen Vokasi, yang mencakup Daerah Jabar dan Banten yaitu Business Matching 2024 yang diselenggarakan di IPB Baranangsiang, produk ‘Tebungkus’ dipamerkan dan berhasil menarik banyak perhatian pengunjung acara karena dianggap menjadi sebuah ide yang sangat brilian dan segar di kalangan masyarakat.

“Ini bagus sekali menurut aku, apalagi sekarang sangat marak sustainable living, jadi kalau pakai ini, tidak perlu pakai plastik lagi untuk membungkus makanan, terus harganya juga lebih murah dibandingkan produk pembungkus sustainable lainnya.” Ujar Mila, salah satu pengunjung Acara Business Matching pada hari Senin, 8 Juli 2024 itu.
Selain memperkenalkan produk ‘Tebungkus’, kelima mahasiswa IPB yang terlibat dalam acara tersebut juga kembali mengangkat isu lingkungan yang mulai terlupakan di beberapa tahun belakangan ini. Perlu diketahui bahwa menjaga lingkungan saat ini sama halnya seperti menabung usia di hari esok. Ada banyak hal kecil yang apabila dilakukan bersama-sama dapat menghasilkan dampak yang besar.
Hadirnya ‘Tebungkus’ diharapkan dapat mengurangi penggunaan plastik serta menjadi solusi pemanfaatan limbah berupa kain perca dan ampas tebu yang kerap kali tidak diolah lebih lanjut dan justru dibiarkan menjadi limbah. Dengan tujuan yang sama, yaitu menyelamatkan bumi, kelima mahasiswa IPB University dan kita seluruh masyarakat bersama ‘Tebungkus’ siap untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Penulis: Jasmine Zahratunnisa Sebayang
Editor: Darmadi Sasongko