BOGOR, Tugujatim.id – Lima mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) menggagas sebuah program pemberdayaan untuk para penyintas gangguan jiwa (PGJ) di Yayasan Darul Miftahudin Bogor, Jawa Barar. Program tersebut diberi nama Tunas Diri (Tuna Laras Mandiri, red).
Ketua Tim PKM-PM Rifatul Millah mengatakan, Tunas Diri merupakan program pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan para penyintas gangguan jiwa melalui serangkaian kegiatan. Selain itu, serangkaian kegiatan yang sengaja dirancang tim PKM yang dikomandoi Rifa pakai filosofi nama yang dekat dengan dunia pertanian, yaitu TUNAS.
“Program Tunas Diri ini terdiri dari 5 kegiatan. Yaitu sow the seeds with love dengan menyemaikan cinta untuk para PGJ. Kedua water the seeds ibarat benih yang mulai disirami, kami memberikan edukasi terkait hidup mandiri dan sehat. Ketiga fertilize the seeds, ibarat benih yang perlu pemupukan maka kami memberikan bekal keterampilan berkebun,” ujarnya.
Untuk keempat seeds sprout, dia melanjutkan, ibarat benih yang sudah berkecambah mulai membekali dengan keterampilan berdagang. Terakhir, harden off and grow stronger, ibarat tanaman yang sudah tumbuh kokoh.
Dia berharap, dengan kegiatan-kegiatan tersebut para PGJ dapat hidup mandiri tidak bergantung kepada orang lain.
“Para PGJ bisa mandiri setelah keluar dari yayasan,” jelas perempuan yang saat ini sedang menempuh program studi Manajemen Hutan di IPB University itu.
Serangkaian kegiatan Tunas Diri mahasiswa IPB University tersebut mendapat dukungan penuh dari pihak Yayasan Darul Miftahudin Bogor.
“Saya serahkan para PGJ yang berjumlah 15 orang ini kepada adik-adik mahasiswa untuk dibina sebaik-baiknya agar suatu hari nanti mereka dapat hidup secara mandiri,” sambut Pimpinan Yayasan Darul Miftahudin Bogor H. Ropiuddin kepada tim PKM-PM Tunas Diri.
Selain bertujuan untuk memberikan bekal kemandirian dan keterampilan, program ini juga mengajak masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi Yayasan Darul Miftahudin Bogor agar lebih peduli dan tak mengucilkan para PGJ.
“Para PGJ ini sama seperti kita, mereka manusia yang harus diperlakukan layaknya manusia. Mereka hanya butuh kasih sayang dan arahan dari kita,” tegas Rifa.
Di bawah bimbingan Dr Adisti PP Hartoyo, Rifa dan tim berharap program Tunas Diri dapat bermanfaat untuk para PGJ (khususnya) dan juga mitra untuk keberlanjutan program setelah tim PKM-PM Tunas menyelesaikan programnya.