MALANG, Tugujatim.id – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) di ajang internasional. Kali ini, Apriliya Wahyu Putri, Zalfa Awwala Qurrota A’yun, Priskila Andia Kristianti, dan Lintang Ayunda Kinasih Dewanti yang memenangi gold medal Winner dalam 2nd International Competition of Research, Idea, and Innovation on Teaching and Learning (IC-RiiTeL) 2023.
Dalam lomba yang diselenggarakan mulai 15 hingga 22 Desember 2023 oleh University of Malaya, Malaysia tersebut, keempatnya mengusung topik modifikasi perilaku dengan teknik imitasi pada anak-anak pra-sekolah di KB Paud Anak Ceria Kota Malang.
Awal penelitian, keempat mahasiswa semester 5 ini mengaku melakukannya dengan tulus tanpa niatan untuk dijadikan bahan keikutsertaan lomba. Namun Kepala Departemen Psikologi di UM, Ninik Setiyowati, S.Psi., M.Psi mendorong mereka untuk mengikuti lomba riset internasional.
“Sebelumnya, kami tidak bermaksud untuk mengajukan ide ini dalam perlombaan. Namun, kami mendapat dorongan dari Ketua Prodi kami, yaitu Ibu Ninik Setiyowati, untuk mengikuti kompetisi tersebut,” tutur Apriliya.
Mengusung Riset Modifikasi Perilaku dengan Teknik Imitasi Bagi Anak Usia Pra Sekolah
Keempat mahasiswi tersebut melakukan riset bagaimana mengembangkan potensi anak sejak dini dengan modifikasi perilaku sehingga lebih adaptif pada lingkungan.
Modifikasi perilaku yang dimaksud adalah behavior modification yang pada prinsipnya mengubah (menambah, mengurangi, atau menghilangkan) perilaku yang dinilai maladaptif atau bermasalah. Metode ini dilakukan dengan harapan dapat memunculkan perilaku yang lebih adaptif dan mengembangkan potensi terbaik yang dimiliki anak.
“Secara spesifik, peneliti menyusun projek modifikasi perilaku, yaitu implementasi pelatihan imitasi untuk melatih motorik halus pada anak-anak pra-sekolah pada KB Paud Anak Ceria, Kota Malang,” ujar Priskila.
Dalam proses perlombaan, para mahasiswa psikologi UM dituntut membuat karya ilmiah dalam bentuk extended abstract yang nantinya dipublikasikan dalam proceeding internasional.
“Kenapa demikian, karena karya ini adalah rancangan pembelajaran. Bentuk dari karya kita itu preliminary study atau studi pendahuluan, jadi sudah pernah diuji cobakan dan kita sudah punya hasilnya, yang hasilnya ini bisa untuk diujikan kembali pada setting pendidikan,” papar Apriliya.
Apriliya juga menjelaskan alasan mereka mengambil topik dan teknik imitasi pada modifikasi perilaku anak pra sekolah karena pada usia tersebut anak sedang dalam tahapan pra-operasional. Pada fase tersebut, anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir simbolis.
“Menurut Piaget, salah satu ilmuan psikologi, mereka mulai mengembangkan kemampuan berpikir simbolis dan memperoleh pengetahuan melalui kegiatan bermain, imitasi (meniru), serta pengalaman yang dapat dirasakan melalui panca inderanya,” imbuh Apriliya.
Lakukan Riset dan Hadapi Tantangan, Keempat Mahasiswa Dapat Dukungan Penuh dari Fakultas Psikologi UM
Sebelum terjun langsung dalam riset modifikasi perilakuanak, keempat mahasiswa ini juga melakukan penelitian awal menggunakan data sekunder yang didapatkan dari jurnal-jurnal ilmiah, buku teks psikologi perkembangan, dan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Hasilnya, anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik masih menjadi masalah kesehatan utama di masyarakat. Motorik yang belum berkembang dengan baik bisa berdampak pada anak yang akan mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan motorik halus seperti memegang, menggenggam, sehingga anak akan merasa kesulitan dalam melakukan kegiatan belajar, misalnya menulis.
Sebagai perwakilan dari Fakultas Psikologi UM, keempat mahasiswi ini pun mendapat dukungan penuh dari fakultas. Terutama Nur Amin Barokah Asfari, S.Psi., M.A selaku dosen pembimbing.
“Fakultas cukup mendukung teman-teman mahasiswa dalam hal ini mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi dan mencari bahan penelitian tanpa memberi batasan. Dimana dalam prosesnya diarahkan dosen pembimbing,” tutur Lintang.
Selama mengikuti kompetisi, Apriliya dan kawan-kawan tak luput dari tantangan yang harus dihadapi. Mereka harus menyesuaikan diri dan energi dalam menghadapi anak-anak usia 3 tahun yang notabene masih dalam usai bermain dan aktif melakukan gerak tubuh.
“Sebisa mungkin kita membuat proses intervensinya seperti bermain, kita mirroring energi dan emosi anak, sehingga cukup menguras tenaga, ya, mengingat mahasiswa bukan usia bermain lagi,” jelas Apriliya.
Tak hanya rasa syukur, keempat mahasiswi tersebut berharap raihan mereka bisa menularkan semangat ke mahasiswa lainnya, khususnya di fakultas Psikologi UM. Tak hanya itu, sebagai mahasiswa, keempatnya masih ingin terus berkontribusi bagi masyarakat.
“Suatu pengalaman yang sangat berharga banget, apalagi meraih sebuah penghargaan tingkat internasional yang merupakan pengalaman pertama. Kami (tim) berharap juga untuk teman-teman khususnya mahasiswa psikologi agar tetap meneruskan semangat juang kalian untuk menjadi mahasiswa berprestasi agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan diri sendiri,” pungkas Zalfa.
Writer: Imam A. Hanifah