PASURUAN, Tugujatim.id – Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Ham (Menkopolhukam), Mahfud MD menyebut KH Abdul Hamid berkontribusi besar dalam membangun negara Indonesia. Ratusan ribu santri “dilahirkan” berkat didikan dari Kiai Hamid.
Hal ini disampaikan Mahfud MD dalam sambutannya di Haul ke-42 KH Abdul Hamid, di Kota Pasuruan, Jawa Timur, pada Senin (25/9/2023).
Sosok Kiai Hamid memang terkenal sebagai waliyullah dengan berbagai karomah dan cerita-cerita ajaib dalam sejarah kehidupannya. Di sisi lain, Mahfud menyebut bahwa Mbah Hamid tetap mempunyai sumbangsih yang substansif yang berdampak besar dalam kehidupan bangsa Indonesia.
“Beliau tokoh besar pesantren yang melahirkan puluhan ribu santri untuk memajukan Republik Indonesia,” ucap Mahfud.
Mahfud bahkan menyatakan bahwa pendidikan berbasis pesantren, termasuk seperti yang dikembangkan oleh Kiai Hamid turut berperan dalam kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, merdekanya bangsa Indonesia dari tangan penjajah tidak terlepas dari peran ulama yang dulunya tentu pernah menjadi santri.
Menurutnya, kala itu para ulama melakukan ijtihat atau kesepakatan untuk memerdekaan Indonesia sebagai negara republik. Dibanding menjadi negara berbasis Islam sebagai salah satu agama yang mayoritas di Indonesia. “Kalau tidak ada ijtihat ulama, tidak setuju Indonesia merdeka, ya tidak akan terbentuk negara yang pluralis, egaliter, dan kosmopolis (satu kesatuan),” ungkapnya.
Mahfud menambahkan bahwa keberadaan santri-santri hasil didikan pesantren ini pun terus memberi dampak positif bagi Indonesia hingga saat ini. Banyak santri yang memegang peranan penting di pemerintahan, sukses berbisnis, dan menjalankan roda perekonomian, hingga aktif di lembaga sosial dan keagamaan.
“Perjuangan Kiai Abdul Hamid dalam arti yang logis di sini menjadikan kita bisa hidup di negara yang berkesatuan. Pelajaran yang kita ambil dari beliau hargai manusia, jangan jumawa, hidup jangan berlebih-lebihan, dan tegakkan aturan hidup bernegara dengan baik,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti