PASURUAN, Tugujatim.id – Terduga siapa maling bobol SDN Mendalan 2, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, akhirnya terungkap. Tersangka pencurian barang-barang elektronik dan uang kas sekolah tersebut adalah M. Nadir, 34, warga Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
Kapolsek Winongan AKP Wiksan mengungkapkan, setelah melakukan penyelidikan, pihaknya langsung menggerebek tersangka di rumahnya pada Rabu pagi (09/11/2022).
“Tersangka kami amankan di rumahnya sekitar pukul 05.00,” ujar Wiksan.
Tersangka Nadir diduga melakukan aksi pencurian di SDN Mendalan 2, Kecamatan Winongan, seorang diri pada Rabu (26/10/2022). Nadir diduga membobol ruang guru dengan cara merusak jendela dan pintu dengan linggis.

Setelah menggasak sejumlah barang elektronik dan uang kas sekolah, tersangka kemudian kabur dengan sepeda motor Supra Fit miliknya.
“Tersangka mengaku mengambil 2 proyektor merek Epson, 1 laptop merek Asus, 1 piano orgen merek Casio CTK731, dan uang senilai Rp680.000 milik sekolah,” ungkapnya.
Namun, petugas hanya berhasil mengamankan piano orgen dan laptop dari rumah Nadir. Sementara beberapa barang elektronik hasil curiannya sudah dijual tersangka.
Tersangka diduga menjual dua buah proyektor ke seorang pembeli di Surabaya dengan harga Rp2,5 juta. Kepada petugas, Nadir mengaku uang hasil curian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Uangnya dipakai beli beras dan beli burung,” jelasnya.
Dalam hasil pengembangan penyelidikan, terungkap pula bahwa tersangka bukan hanya sekali melakukan aksi pencurian di sekolah. Nadir diduga juga pernah membobol SDN Karangasem, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
“Tersangka juga melakukan pencurian di SDN Karangasem dengan barang bukti 1 buah laptop merek Asus, 2 buah gunting, dan 5 bola lampu,” ujarnya.
Akibat perbuatannya, tersangka kini ditahan di kamar tahanan Mapolres Pasuruan. Dia terjerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, ancamannya hukuman maksimal tujuh tahun penjara.