MALANG, Tugujatim.id – Pemimpin.id menggelar sharing session dalam platform YouTube bertajuk “Mulai Dari Diri: Menciptakan Dampak Besar dari Diri Sendiri” pada Rabu (08/11/2023). Dalam acara ini, menghadirkan salah satu pesepakbola kenamaan Indonesia yakni Marc Anthony Klok atau akrab disapa Marc Klok.
Acara ini mengupas menjadi pribadi yang berdampak positif bagi orang lain adalah dambaan bagi setiap orang. Tapi, hal itu juga tidak banyak dilakukan oleh orang dalam hidup bermasyarakat.
Padahal, memberi dampak bagi banyak orang bisa dilakukan dari diri sendiri melalui beragam cara. Mulai dari berpakaian, bertutur kata, hingga perbuatan.
Hal itu yang coba dilakukan oleh salah satu pesepakbola kenamaan Indonesia yakni Marc Klok. Menurut pesepakbola yang kini telah menjadi WNI itu, ingin berdampak bagi orang lain bisa dilakukan melalui cara berpakaian.
Tidak hanya berpakaian dalam sebuah acara, dia mengatakan, tapi juga berpakaian fashionable melalui olahraga juga bisa dilakukan.
“Karena menurut saya, dari semuanya itu ketika Anda masih muda, remaja atau dewasa dan terlebih khususnya di dunia sepak bola dengan penampilan yang cukup menarik itu, saya bisa lebih terpacu dan termotivasi. Saya bisa lebih energik,” ungkap Marc Klok pada Rabu (08/11/2023).
Dalam sharing session yang dimoderatori oleh Luthfiyah Zahra dari pemimpin.id itu, pesepakbola berdarah Belanda itu juga mengatakan jika penampilan secara fashionable dalam bidang olahraga dalam hal ini sepak bola cukup penting. Bahkan, cenderung keharusan karena baginya motivasi tinggi tidak hanya berasal dari dalam diri sendiri. Tapi, juga penampilan secara fashionable menjadi salah satu kunci kesuksesannya di lapangan.
“Itu semua bagi saya hal yang utama, tidak hanya di kehidupan kita sendiri. Tapi, kita sebagai pemain bola juga harus senang dengan hal itu. Hingga saat ini, saya masih begitu senang di sepak bola. Apalagi ketika saya bisa cetak gol dan memenangkan pertandingan,” tambahnya.
Ditanya tentang hobinya di luar dunia sepak bola, dia yang kini membela klub Persib Bandung itu mengatakan jika saat waktu luang, dirinya memiliki hobi berinteraksi dengan setiap orang untuk memperoleh input positif bagi dirinya.
“Kalau ditanya itu, saya jawab hobi saya tidur. Tapi, sejatinya saya suka berbisnis. Maksud saya, suka berinteraksi dengan beberapa orang dan memberi kesempatan kepada orang lain agar bisa menjadi bernilai bagi banyak orang,” beber Marc Klok.
Sementara terkait value dalam diri sendiri, terutama dalam sepak bola, Marc Klok mengatakan jika dirinya ingin bisa melakukan banyak hal sehingga nanti bisa menjadi role model bagi masyarakat luas. Dengan begitu, akan banyak manfaat yang bisa didapatkan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Karena dengan menjadi role model yang baik, maka masyarakat akan banyak menyorotimu. Bahkan, apa yang kamu lakukan setiap hari bisa ditiru masyarakat dalam kehidupannya. Di waktu yang sama pula, kamu bisa menjadi inspirasi dan motivasi mereka,” ungkap pesepakbola berusia 30 tahun itu.
Marc Klok yang memiliki pengalaman bermain di berbagai negara juga mengatakan jika suatu saat dirinya ingin bisa menjadi yang terbaik selama berkarir di Indonesia dan berdampak bagi banyak orang ketimbang saat dirinya berada di luar Indonesia. Apalagi masyarakat Indonesia sangat mencintai olahraga, khususnya sepak bola.
“Dan satu waktu saya ingin ada yang klik, mungkin ada kesempatan yang bisa saya raih, saya bisa ketemu orang-orang baru dan bisa lebih masuk ke dalam untuk mempelajarinya. Apalagi Indonesia sangat potensi sekali, di sini juga sangat mencintai olahraga, dan membuat saya bisa jadi figur yang bisa dicontoh ketimbang saya di negara lain,” ungkap Klok, sapaan akrabnya.
Dia juga mengatakan agar bisa menjadi bernilai dan berdampak bagi banyak orang. Sda dua hal yang dia ungkapkan yakni kebahagiaan dan terus berpikir untuk menentukan jati diri.
“Kebahagiaan itu sangat penting, kamu harus bahagia dengan apa yang kamu lakukan. Kedua, kamu harus tahu dan cari, kamu akan menjadi apa ke depannya nanti karena banyak anak muda bahkan orang dewasa sangat berjuang keras untuk bisa menjadi apa yang mereka inginkan tapi belum menemukan yang tepat,” ujarnya.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati