MALANG, Tugujatim.id – Universitas Negeri Malang (UM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar kegiatan Sekolah Pimpinan Desa dan Kelurahan (Sepimsalu) pada hari ketiga dengan tema “Best Practice Wanita Kreatif Dan Produktif” Rombel Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK. Pelaksanaan kegiatan ini yaitu pada Selasa (28/09/2021) dengan menghadirkan 7 pemateri yang berkompeten di bidangnya dan diikuti 31 desa di Kabupaten Malang, Tulungagung, dan Krejengan Probolinggo.
Sekretaris LP2M UM Dr Munjin Nasih MAg dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan 3 rombel. Mulai dilaksanakan dari Sabtu (25/09/2021), Senin (27/09/2021), dan Selasa (28/09/2021). Untuk pematerinya, dia mengatakan, adalah tokoh-tokoh yang bukan hanya secara teoretis mengetahui bagaimana cara mengembangkan dan menggerakkan desa, tapi juga seorang praktisi.
“Mereka memiliki banyak pengalaman dan kami berharap mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi peserta Sepimsalu. Alhamdulillah, hari ini kami bisa bertemu langsung dengan Ibu Endahing Noor Suryanti (Founder Pelanusa),” ujarnya.
Nasih melanjutkan, Endah pun berbagi pengalaman pada peserta dan menginspirasi semua untuk mengembangkan desanya masing-masing.
“Insyaa Allah, Bu Endah akan menyampaikan semua materinya yang banyak ilmunya, banyak pengalaman. Mudah-mudahan ibu-ibu juga bersama-sama bekerja sama dengan Bu Endah,” ujarnya.
UM terus berkomitmen melalui LP2M pada satu bidang penelitian dan bidang berikutnya bidang pengabdian, dan ini adalah bidang pengabdian dari UM untuk masyarakat. Ini penting jangan sampai perguruan tinggi atau universitas itu ada di menara tertinggi yang tidak bersinggungan langsung dengan masyarakat dan ini adalah bagian untuk membangun kebersamaan antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
“Mudah-mudahan mohon doa restunya, UM terus bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini, Program yang sangat baik, saya akui insyaa Allah ini program pertama di Indonesia. Ini program pertama di Indonesia perguruan tinggi yang telah melaksanakan Sepimsalu. Alhamdulillah, ini sudah dipatenkan,” ujarnya.
Untuk diketahui, program Sepimsalu ini sudah dipatenkan oleh Direktur HAKI Prof Alfian yang mengurusi hak dan intelektual.
“Jadi kalau ibu-ibu punya produk yang indah dan diakui orang lain perlu diamankan secara hukum. Insyaa Allah, LP2M UM siap membantu memfasilitasi untuk pengurusan HAKI-nya. Jangan sampai apa yang kita lakukan dengan kerja keras, gigih, dan orisinal, kemudian dibajak orang lain. Jangan sampai terjadi. Insya Allah UM bisa membantu memfasilitasi ibu-ibu semuanya yang mempunyai produk untuk bisa dipatenkan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pemateri pertama yaitu Founder Pelanusa Endahing Noor Suryanti. Dia mengatakan, langkah pemberdayaan yaitu dimulai dari bulan pertama pemetaan potensi, bulan 2-4 hard skill dan soft skill peningkatan keterampilan dan pengetahuan sebagai penggalian potensi. Selain itu, dia melanjutkan, bulan 4 itu pembentukan kelompok strategis, bulan 5-6 pendampingan holistic inti dari kegiatan pemberdayaan, bulan 7 value chain menyusun rantai nilai, bulan 8 evaluasi dan monitoring, tes pasar, validasi, hingga develop produk kolaborasi.
Selanjutnya Kepala Pusat HAKI dan Hak Paten Prof Dr Muhammad Alfian Mizar MP menyampaikan, langkah awal untuk membuat produk yaitu identifikasi pontensial desa, harus ada pengikatnya tapi jangan arisan, SDM-nya dibentuk minimal 5 orang yang mampu dan mau mengubah bahan baku menjadi bahan jadi.
“Produk yang siap dikonsumsi dan jangan dimasukkan ke industri. Tapi langsung dibuat sendiri, kemudian ibu-ibu berkenan bisa langsung membuat sebuah aplikasi yang bisa berlaku untuk desa atau buat web agar konsumen bisa melihat produk olahan yang dibuat,” ujarnya.
Sedangkan menurut Kepala PSWKKN LP2M UM Dr Agung Winarno SE MM, ada empat kunci hidup sukses, yaitu bahagia, bekerja, bermitra, dan berdoa. Dia melanjutkan, dengan bahagia hidup akan merasa nyaman mau bekerja apa pun. Sementara dengan bekerja, kita akan merasa giat untuk menuju kesuksesan. Untuk bermitra, maka kita akan mudah untuk mendapatkan kesuksesan karena usaha kita banyak yang akan mengenalnya. Dan dengan berdoa, kita memiliki harapan untuk sukses karena doa merupakan tombak untuk menuju kesuksesan dan berdoa untuk sekitar kita juga, jangan untuk diri sendiri.
Untuk diketahui, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Tim Penggerak PKK untuk memulai berwirausaha dan ibu-ibu yang mau bergerak di kampungnya.
“Harapan kami, ibu-ibu ini bisa menjadi wirausaha yang punya keberanian, kreativitas, kemampuan memimpin. Pesan untuk mereka harus menerapkan empat kunci sukses, yaitu 4B (Bahagia, Bekerja, Bermitra, dan Berdoa, red),” ujarnya. (ads)