Tugujatim.id – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan bahwa harga mie (mi dalam KBBI) instan akan naik 3 kali lipat. Kenaikan ini dampak dari peperangan antara Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai. Perang tersebut membuat ratusan ton gandum tertahan sehingga harga gandum menjadi melejit.
“Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan perang Ukraina-Rusia. Di mana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat,” ujar Syahrul dalam sebuah webinar pada (9/8/2022) dikutip dari CNBCIndonesia.
Melansir CNN Indonesia, Syahrul menjelaskan bahwa harga gandum sebagai bahan baku mie akan melonjak tinggi, padahal Indonesia masih bergantung pada gandum impor Rusia dan Ukraina.
“Saya bicara ekstrem saja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus,” ucap syahrul Syahrul
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memperingatkan pada bulan Juli lalu bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan membuat lonjakan harga pangan seperti roti dan mie.
“Ini hati-hati yang suka makan roti yang suka makan mie, harganya bisa naik. Karena apa? ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum 34 persen berada di negara itu. Rusia, Ukraina, Belarusia semua ada di situ. Di Ukraina saja ada stok gandum,” kata Jokowi di Medan, Rabu (7/7/2022).
Dilansir dari CNBCIndonesia, Tradingeconomics mencatat bahwa harga gandum naik menjadi US$7,81 per bushel pada Selasa (9/82022). Pada 17 Mei 2022 harga gandum internasional sempat mencapai ke US$12,77 per bushel.
Sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, pada 9 Agustus 2022 harga tepung terigu melonjak 16,19% menjadi Rp12.000. Padahal pada 8 Januari 2022 harga tepung terigu masih Rp10.500
Dilansir dari VIVA, negara Rusia dan Ukraina adalah negara dengan penghasil gandum terbesar di dunia. Dengan adanya perang antar kedua negara akhirnya gandum menjadi langka. Padahal kedua negara tersebut menyuplai sekitar 30 hingga 40 persen kebutuhan gandum dunia.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim