MALANG, Tugujatim.id – Setelah Kota Malang masuk wilayah zona hitam dari kategori mobilitas warganya, akhirnya kini status tersebut sudah turun menjadi zona merah. Hal itu disampaikan oleh Wakasatlantas Polresta Malang Kota Suwarno.
“Untuk Kota Malang sekarang sudah masuk zona merah. Mudah-mudahan kita segera netral dan kembali dalam situasi nyaman, aman, dan terbebas dari Covid-19,” terang Wakasatlantas Polresta Malang Kota Suwarno saat dikonfirmasi Rabu (04/08/2021).
Suwarno mengatakan, strategi dari Polresta Malang Kota adalah dengan menggandeng semua stakeholder yang terlibat.
“Kami Satlantas Polresta Malang Kota mewakili Bapak Kapolresta Malang Kota (AKBP Budi Hermanto, red), inilah strategi yang diberikan pimpinan dalam bertindak. Pertama, kami mengadakan penyekatan karena mobilitas umum, utamanya disekat di Underpass Karanglo. Jadi, warga yang mau masuk ke Malang tidak lengkap terkait surat vaksin, swab antigen, maupun PCR itu disuruh putar balik. Kami sekat di batas kota. Ini sinergi dengan Kabupaten Malang dan Polres Batu,” bebernya.
Dia juga mengatakan, ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama untuk mengurangi angka kasus Covid-19 di Malang Raya.
“Alhamdulilah, sudah berkurang dan masyarakat sudah tahu kalau PPKM diperpanjang, otomatis mereka akan mengurangi aktivitas di luar rumah,” sambungnya.
Dia juga menjelaskan, jika setiap satu menit estimasi waktu dari lampu traffic light, sudah banyak berkurang kendaraan-kendaraan yang berhenti. Padahal, biasanya hanya sebentar saja, sudah banyak kendaraan yang mengular karena saking padatnya.
“Itu yang menjadi perbandingan kami, ya sekitar puluhan ya kendaraan saat ini yang berhenti di traffic light. Kalau berdasarkan presentasi volume kendaraan itu bisa masuk 40-45 persen (berkurangnya). Kemacetan biasanya di PDAM lama di Jalan Ahmad Yani maupun di Kaliurang dan di (Hotel) Tiro Dua ini biasanya cukup panjang,” tegasnya.
Dia juga mengatakan, kalau biasanya pada Jumat, Sabtu, dan Minggu jumlah kendaraan di Kota Malang sangat padat. Tapi selama pelaksanaan PPKM ini sudah banyak berkurang dan sangat signifikan.
“Kebanyakan kendaraan itu (sekarang) dari warga lokal Kota Malang saja saat ini. Meski orang Malang sendiri tetap kami cek soal prokesnya. Kalau tidak memenuhi prokes, ya kami tegur secara lisan,” jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya harus tegas dan humanis untuk mengingatkan masyarakat soal prokes.
“Kami harus memperingatkan masyarakat supaya taat prokes. Maskermu melindungiku, maskerku melindungimu,” imbuhnya.