Musim Hujan, Ikan Cupang Mudah Terserang Penyakit Kuncup

Redaksi

Tips

Foto:ben

MALANG, Tugujatim.id – Saat ini di masyarakat lagi tren memelihara ikan cupang. Tapi, di tengah musim hujan seperti saat ini, Anda harus memperhatikan penyakit apa yang akan muncul pada ikan cupang. Ya, salah satunya adalah penyakit kuncup. Di mana ikan terlihat stres dan tidak seagresif sebelumnya seiring berubahnya warna pada air.

Penyakit kuncup perlu diwaspadai mengingat dapat berujung pada kematian. Hal ini diungkapkan salah seorang breeder ikan cupang di Kota Malang, Rifky Edgar, 28, bahwa penyakit ini memang berpotensi muncul saat musim hujan.

“Sebenarnya ada beragam penyakit yang muncul, tapi yang paling sering ya penyakit kuncup. Ikan akan di bawah terus (stres) dan gak agresif kayak biasanya,” ungkap pria kelahiran Jodipan, Kota Malang, ini Minggu (10/01/2021).

Jika hal itu dibiarkan, dia mengatakan, dikhawatirkan akan merembet ke penyakit lain seperti sisik nanas, perut kembung, white spot, hingga tumbuh jamur. Edgar menjelaskan, hal ini disebabkan beberapa faktor. Mulai suhu air yang terlalu dingin, kebersihan air, hingga pemilihan pakan yang tidak sesuai kebutuhan.

Pria yang juga berbisnis ikan cupang via medsos Instagram dengan akun Cupang Edan Malang ini mengungkapkan, sejumlah tip untuk mencegah ikan kuncup. Pertama, sebaiknya air untuk habitat ikan ini berasal dari air PDAM atau sumur yang sudah diendapkan selama 2-3 hari.

”Lalu, beri garam secukupnya di dalam air endapan dan tambahkan daun ketapang atau secang. Itu gunanya untuk menetralkan PH air, membunuh bakteri, dan membantu mempercepat mutasi warna ikan,” terang dia.

Sementara, jika ikan sudah telanjur kuncup, maka harus dilakukan treatment pengobatan khusus. Yakni, dengan memberikan obat biru atau obat kuning yang bisa didapatkan di toko ikan hias terdekat.

”Itu tipnya, air rendaman 2-3 hari. Lalu diberi obat dan juga ditambah daun ketapang hingga warna air berubah menjadi pekat,” imbuh dia.

Jika sudah, biarkan ikan cupang Anda beradaptasi dan tanpa makan selama 3 hari. Jika tidak ada perkembangan, lakukan penggantian air setiap hari terus-menerus dengan menggunakan air treatment, hingga ikan kembali normal. (azm/ln)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...