MALANG, Tugujatim.id – Angka penyebaran Covid-19 kian melonjak menimbulkan keprihatinan dari semua pihak. Semua kalangan baik pejabat, artis, hingga masyarakat sipil tak luput dari paparan virus ganas itu.
Hal itulah yang dialami Likhna Pertiwi, tenaga kesehatan (nakes) RSSA Malang yang merupakan penyintas Covid-19. Dirinya membeberkan pesan dan kiat-kiat agar tubuh lebih tahan dari paparan Covid-19.
Tentu, Likhna memberikan pesan ini bukan hanya dari teori maupun pengetahuan akademis. Namun, dia juga pernah merasakan sendiri bagaimana rasanya terpapar Covid-19.
Salah satu kunci utama agar tubuh lebih tahan terhadap paparan Covid-19 adalah menjaga imunitas tubuh dengan baik. Salah satunya dengan giat berolahraga sebelum mengawali aktivitas rutin.
“Olahraga kalau bisa sehari 30 menit. Olahraga di pagi hari baik jalan-jalan, lari, bersepeda, senam, atau yang lainnya,” pesannya, pada Rabu (14/7/2021).
Saran olahraga itu dia sampaikan berdasarkan pengalamannya saat menjalani isolasi di RS Lapangan Ijen Boulevard Malang.
Likhna terpapar Covid-19 pada Januari 2021 dan menjalani isolasi selama 10 hari di RS Lapangan. Di sana, dia diwajibkan melakukan olahraga setelah bangun tidur.
“Selain olahraga, meluangkan waktu untuk berjemur juga sangat bermanfaat bagi tubuh. Kita bisa dapat vitamin D dari berjemur,” ucapnya.
Kemudian, juga melengkapi asupan gizi tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan mengonsumsi vitamin. Sehingga imunitas akan tetap terjaga.
Satu hal yang tak kalah penting adalah berpikir positif. Dengan berpikir positif maka ketenangan batin akan menyertai dan optimisme akan bangkit.
“Kita juga gak boleh berpikiran negatif. Sebenarnya yang membuat kondisi kita semakin ngedropkan karena kita stres. Jadi itu malah dapat menurunkan imun kita,” paparnya.
Kini, Likhna juga terus melakukan kebiasan-kebiasan tersebut agar tak terpapar lagi. Mengingat tempat kerjanya merupakan RS Rujukan Covid-19 yang tentu memiliki potensi besar kembali terpapar.
“Karena banyak yang bulan lalu positif kemudian positif lagi. Mungkin karena banyak bertemu orang dan kurang menjaga prokes akhirnya mudah terpapar lagi,” ucapnya.
Pesan-pesan itu dia sampaikan bukan hanya untuk nakes namun juga untuk masyarakat luas. Yang pada prinsipnya, imunitas harus dibangun agar tubuh lebih kebal terhadap paparan Covid-19.
Dia mengatakan, tak mau lagi abai terhadap kesehatan. Karena dia tau bagaimana rasanya kehilangan indra pengecap dan penciuman. Untuk itu, menjaga imunitas dan prokes selalu dia jalankan disetiap aktivitasnya.
“Jadi tiba-tiba hilang penciuman dan pengecap, anosmia dan ageusia itu tiba-tiba muncul. Jadi tidak bisa mencium bau dan merasakan sama sekali,” ungkapnya.