MALANG, Tugujatim.id – Duka tragedi Kanjuruhan diungkapkan sekitar 500 mahasiswa Unikama hingga sivitas akademika dengan menggelar doa bersama serta refleksi insiden yang terjadi pada Sabtu (01/10/2022). Kegiatan yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikama dan Komunitas Aremania Kanjuruhan itu dilaksanakan di Lapangan Rektorat Unikama, Selasa malam (04/10/2022).
Presiden Mahasiswa Unikama Abi Naga Parawansa mengatakan, momentum itu diawali dengan menyalakan 1.000 lilin dengan membentuk tulisan “Arema”. Dia melanjutkan, acara dilanjutkan dengan doa bersama, penaburan bunga, kemudian penggalangan dana setelah kegiatan selesai.
“Semoga saudara-saudara kita yang telah berpulang diberikan tempat sebaik-baiknya, terutama untuk teman kita Abdan Ageng Fauzan, siswa Praktek Kerja Lapangan dari SMKN 7 Malang. Juga mari kita doakan untuk keluarga yang ditinggal agar diberi ketabahan dan kesabaran,” ujar Abi Naga Parawansa.
Setelah penaburan bunga, kegiatan mahasiswa Unikama itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Kulihat Ibu Pertiwi” dan “Aremania” sebagai bentuk duka cita terhadap para korban dan dukungan terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.
Sementara itu, Pendiri komunitas Aremania Kanjuruhan Mochammad Hilal Fauzi menampaikan, terima kasih kepada mahasiswa Unikama dan sivitas akademika yang turut berbelasungkawa atas tragedi tersebut.
Dia mengatakan, nama Aremania itu bukan hanya bentuk identitas sepak bola saja, tapi juga warga yang tinggal di Malang, tidak terkecuali mahasiswa Unikama yang berasal dari berbagai daerah.
“Walaupun nanti kompetisi dihentikan, nama Arema itu tetap ada. Karena kita ini Arek Malang. Bukan sepak bolanya, tapi tempat kita tinggal di sini (Malang). Saya berharap, apa yang menjadi refleksi dalam kegiatan ini dan apa yang disampaikan beberapa teman pada saat refleksi benar-benar bisa diresapi, direfleksikan,” tegasnya.
Dia juga berpesan fanatisme itu boleh, tapi konteksnya harus Indonesia karena semuanya adalah saudara.
Sedangkan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Dr Sudi Dul Aji MSi menjelaskan, kegiatan doa bersama ini merupakan inisiatif dari para mahasiswa Unikama yang didukung BEM.
“Doa bersama ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa Unikama terhadap Arema atas kejadian di Stadion Kanjuruhan. Untuk satu teman kami dari Unikama yang merupakan siswa PKL dari SMKN 7 Malang juga menjadi korban,” terangnya.
Sudi Dul Aji berharap semua pihak agar kejadian ini tidak terulang lagi. Khususnya untuk mahasiswa yang memang ingin memberikan support pada salah satu cabang olahraga, terutama sepak bola.
“Sebaiknya tertib karena kalah menang adalah hal yang wajar dan tidak perlu berlebihan,” ujar. (adv)