MALANG, Tugujatim.id – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang hingga Oktober 2023 ini masih berada di angka 58,56%. Capaian PAD Kota Malang ini menjadi ujian bagi pemkot yang saat ini dipimpin oleh Pj Wali Kota Wahyu Hidayat.
Menanggapi PAD Kota Malang yang belum optimal, Wahyu mempunyai cara tersendiri dalam memenuhi target tersebut. Wahyu mengatakan, PAD adalah nyawa bagi daerah.
Dia mengatakan, keberhasilan pembangunan suatu daerah tidak terlepas dari optimalisasi PAD. Wahyu menambahkan perlunya strategi yang tepat memenuhi proyeksi pendapatan yang sudah ditetapkan.
“Saya mengibaratkan satu kesatuan tubuh, PAD ini nyawa yang menghidupkan dan menggerakkan semua bagian tubuh. Jadi kalau PAD kami optimal, maka semua tugas dalam pembangunan bisa berjalan dengan baik. Seperti itu perumpamaannya. Karena itu, pentingnya ini (PAD) maka seharusnya jadi kewajiban dan tanggung jawab bersama untuk memaksimalkan,” ucap Wahyu saat hadir dalam kegiatan Optimalisasi PAD Kota Malang yang diselenggarakan Bapenda di Savana Hall and Convention, Rabu (25/10/2023).
Wahyu merinci progres sementara capaian PAD Kota Malang saat ini. Dari empat sumber pendapatan, lain-lain pendapatan yang sah menjadi sumber pendapatan dengan capaian tertinggi sebesar 82,13%, disusul hasil retribusi daerah 68,22%, lalu hasil pajak daerah 56,86%, dan terakhir hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 22,11%.
Salah satu hal yang menjadi sorotan orang nomor satu di Pemkot Malang ini, salah satunya pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Karena pencapaian rendah, Wahyu lantas menyentil penyertaan modal Pemkot Malang kepada BUMD.
Wahyu mengatakan, penyertaan modal ini seharusnya menjadikan BUMD lebih berkembang dan berkontribusi bagi PAD Kota Malang.
Dia berharap potensi pajak dan retribusi sudah waktunya harus di-update dan diperbarui. Menurut dia, potensi Kota Malang yang besar menuntut kesigapan dan kepekaan para perangkat daerah pemungut PAD untuk terus mengevaluasi perkembangan.
“Saya soroti tiga ini, tujuan penyertaan modal kan untuk meningkatkan pendapatan juga, saya harap sumbangsihnya bagi peningkatan PAD, termasuk pajak daerah dan retribusi daerah. Harus sigap, harus peka, potensi Malang ini luar biasa, harus dievaluasi, di-update, dan diperbarui. Langkah ini sebagai bentuk mitigasi yang perlu dilakukan,” tuturnya.
Karena itu, Wahyu menginstruksikan semangat kebersamaan untuk optimalkan kinerja mencapai target PAD. Menurut dia, capaian hasil PAD tergantung seberapa serius kinerja aparat perangkat daerah yang bersangkutan. Wahyu juga mengatakan, optimalisasi pajak tidak hanya menjadi tugas bapenda, tapi perangkat daerah pemungut pajak, BUMD, camat, dan lurah selaku representasi pemerintah di wilayah.
Dia menegaskan ini karena penting bagi Pemkot Malang melihat histori pencapaian sumber pendapatan Kota Malang.
“Mitigasi ini penting untuk tentukan strategi. Menurut saya, strategi ini tidak sama setiap tahun, makanya perlu mitigasi, melihat riwayat sumber pendapatan, bisa lima tahun ke belakang, lantas dianalisis. Kedua yaitu kebersamaan, ini penting, pajak bukan cuma tanggung jawab bapenda, tapi perangkat daerah lain hingga lurah juga punya peran. Jadi, saya instruksikan dua poin ini bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati