JEMBER, Tugujatim.id – Panorama pantai yang dapat dilihat dari atas bukit menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi wisatawan ketika berkunjung ke Pantai Payangan Jember. Dengan melihat pemandangan dari atas bukit, wisatawan akan dapat melihat panorama pantai dan sekitarnya dengan lebih luas.
Pantai Payangan merupakan pantai pasir hitam yang berlokasi di Kabupaten Jember. Walaupun demikian, pantai ini tetap menjadi andalan para wisatawan yang berkunjung ke Jember.
Wisatawan akan menemui banyak tebing karang dan bebatuan besar yang menjadi daya tarik dari pantai ini. Selain itu, bukit-bukit di sekitar pantai juga menjadi keistimewaan dari pantai ini karena wisatawan dapat menaiki bukit tersebut dan melihat pemandangan dari atas.
Menikmati pemandangan laut dari atas mungkin menjadi aktivitas yang lebih disukai wisatawan karena mereka dianjurkan untuk tidak berenang di pantai. Ombak yang besar dan kuat menjadi alasan utama pengelola pantai ini menganjurkan untuk tidak bermain air terlalu jauh dari tepi pantai.
Dengan ombak yang cukup besar ini, Pantai Payangan sering dimanfaatkan untuk kegiatan surfing oleh masyarakat setempat. Karena itu, wisatawan mungkin akan melihat beberapa orang melakukan surfing di sekitar pantai saat sore hari.
Lokasi Pantai Payangan Jember
Pantai Payangan berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tepatnya di Jl Sidomulyo, Sumberrejo, Kecamatan Ambulu. Lokasi ini masih berada satu kawasan dengan Teluk Love yang hanya berjarak sekitar 500 meter. Lokasi ini juga masih satu kawasan dengan Pantai Papuma yang dapat ditempuh sekitar 10 menit saja.
Untuk sampai di Pantai Payangan Jember, pengunjung dapat menempuh perjalanan kurang lebih 38 km dari Alun-Alun Jember. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke pantai ini sekitar 55 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Rute perjalanan ke pantai juga termasuk mulus sehingga memudahkan pengendara untuk sampai ke destinasi wisata ini.
Untuk mendapatkan pemandangan dari atas, wisatawan perlu berjalan kaki ke atas bukit yang ada di sekitar pantai. Terdapat dua bukit yang berdekatan yang bisa dipilih oleh pengunjung dan keduanya memiliki lokasi yang berbeda.
Bukit pertama yang biasa dipilih wisatawan untuk menikmati panorama Pantai Payangan adalah Bukit Samboja. Bukit ini termasuk bukit kecil sehingga cocok untuk dinaiki tanpa mengeluarkan banyak tenaga.
Bukit lainnya yang menjadi andalan wisatawan adalah Bukit Seroja yang memiliki ukuran lebih besar dari Bukit Samboja sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai di atas, sekitar 15-25 menit. Walaupun demikian, jalur menuju atas sudah dilengkapi anak tangga sehingga pengunjung tidak terlalu kesulitan untuk menaiki bukit ini.
Di Bukit Seroja, wisatawan tidak hanya dapat melihat panorama Pantai Payangan tetapi juga dapat melihat Teluk Love mengingat kedua pantai ini memiliki lokasi yang berdekatan.
Fasilitas
Fasilitas di Pantai Payangan Jember ini termasuk lengkap seperti toilet dan musala yang dapat digunakan wisatawan. Di sekitar pantai juga tersedia beberapa warung makan yang menyediakan berbagai hidangan seafood yang siap memanjakan lidah wisatawan.
Terdapat beberapa homestay di sekitar pantai yang disediakan untuk wisatawan yang ingin merasakan sensasi menginap di Pantai Payangan.
Untuk fasilitas di bukit, pengelola pantai telah menyediakan beberapa tempat duduk dan gazebo. Fasilitas ini bisa digunakan wisatawan untuk beristirahat atau berteduh sejenak saat mendaki bukit.
Bagi wisatawan yang hobi surfing atau snorkeling, Pantai Payangan ini juga menyediakan surf trip, snorkeling trip, hingga surf lesson. Untuk mendapatkan fasilitas ini, wisatawan dapat menghubungi contact person yang ada di media sosial Pantai Payangan.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Wisatawan tidak perlu membayar tiket masuk karena tidak ada tiket masuk ke Pantai Payangan Jember. Wisatawan hanya perlu membayar parkir sebesar Rp6.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp15.000 untuk kendaraan roda empat. Selain itu, bagi wisatawan yang ingin naik ke bukit akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp10.000.
Wisatawan dapat datang kapan saja karena tidak ada jam operasional di pantai ini. Walaupun demikian, waktu terbaik untuk mengunjungi Pantai Payangan adalah ketika menjelang pagi atau menjelang petang karena wisatawan dapat menikmati sunset atau sunrise yang cantik di pantai ini.
Review Wisatawan
Pantai Payangan merupakan pantai yang wajib dan recommended untuk dikunjungi saat liburan ke Jember. Hal ini diungkapkan oleh salah satu wisatawan, Ramadhan Alamsyah, dari komentar Google Maps.
Menurut dia, pantai ini recomended karena pantainya yang luas, memiliki pemandangan yang bagus, dan tiket masuknya relatif murah sehingga cocok dikunjungi untuk berlibur bersama teman ataupun keluarga. Selain hanya mengunjungi pantai, wisatawan juga dapat camping di pantai ini.
“Pantai ini adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika liburan di Jember karena tempatnya bagus dan luas. Harga tiketnya juga relatif murah, cocok untuk liburan bareng keluarga atau teman. Bisa juga untuk camping,” ungkapnya.
Pemandangan yang cantik menjadi daya tarik utama di pantai ini. Hal ini ditambahkan oleh wisatawan lain, Nurcahaya Sihombing, yang berkunjung ke Pantai Payangan setelah mengunjungi Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma mengingat jaraknya yang berdekatan.
Pantai Payangan merupakan pantai yang memanjang dan terdapat bukit yang bisa dieksplor. Menurut dia, bukit ini cocok bagi wisatawan yang ingin mendaki ringan karena memiliki pemandangan yang bagus.
“Ke pantai ini setelah ke Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma. Pantai ini memanjang dan ada bukit yang bisa diexplore. Harus dicoba sih menurutku, soalnya pemandangannya bagus dan asyik buat daki-daki ringan,” ucapnya.
Tidak hanya bermain di pantai saja, tapi juga menikmati panorama Pantai Payangan Jember dari atas bukit menjadikan pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi wisatawan ketika berkunjung ke pantai ini. Karena itu, pastikan kamu berkunjung ke Pantai Payangan ketika berlibur ke Jember!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Azmi Azaria Fidaroini/Magang
Editor: Dwi Lindawati
