Pawai Seribu Oncor, Ribuan Warga Pasuruan Padati Jalanan Sambut Malam Satu Suro

Dwi Lindawati

Pilihan Redaksi

Pawai seribu oncor.
Suasana pawai seribu obor di Kelurahan Krapayakrejo, Kota Pasuruan, Selasa malam (18/07/2023). (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id Pawai seribu obor atau “oncor” di Pasuruan mewarnai perayaan malam satu Suro atau Tahun Baru Islam 1445 H pada Selasa malam (18/07/2023). Pawai seribu oncor pun membuat ribuan warga di wilayah kota hingga Kabupaten Pasuruan memadati jalan raya. Seperti halnya di Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, pawai “oncoran” sudah jadi tradisi tahunan.

Berdasarkan pantauan, ribuan warga di Kelurahan Krapyakrejo turun ke jalan memeriahkan malam satu Suro. Rombongan warga pun tumpah ruah di sepanjang Jalan Gatot Subroto sejak pukul 18.30 WIB.

Jasmin Fadila, 20, salah satu remaja yang sudah ikut pawai seribu oncor sejak kecil ini mengatakan, perayaan momen tahun baru Islam tahun ini lebih meriah dari sebelumnya. Menurut santriwati ini, kegiatan itu bisa jadi ajang mengakrabkan antara warga sambil menambah teman.

“Saya sudah ikut mulai kecil, seru ramai acaranya. Senang bisa tambah teman,” ujar Jasmin.

Hal senada disampaikan Fandi, 31, warga Krapyakrejo mengatakan, tradisi menyambut malam Suro ini masih terjaga sejak puluhan tahun lalu. Kekompakan warga selalu terlihat menjelang momen pergantian tahun baru Islam.

“Momen yang ditunggu kalau seperti ini, oncoran atau pawai seribu oncor di kampung ini,” ungkap Fandy.

Sementara itu, Lurah Krapyakrejo Alifah Nurma mengatakan antusiasme warga pawai obor tahun ini sangat tinggi. Lebih dari seribu orang yang kompak membawa obor berkeliling kampung.

“Target kami seribu orang, tiap RT ditarget 100 orang, ada 33 RT tapi saya lihat lebih kalau seribu,” ucap Alifah.

Seluruh warga berharap agar tahun baru Islam ini membawa berkah tersendiri. Alifah juga mengatakan, tradisi ini diharapkan tetap terjaga hingga anak cucu nanti.

“Semoga tahun baru ke depannya bisa lebih baik dari tahun lalu,” ungkapnya.

Writer: Laoh Mahfud

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...