MOJOKERTO, Tugujatim.id – Atlet tinju asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto (15) dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (12/9/2023), setelah menjalani perawatan di RSUD Jombang yang mana sebelumnya ia bertanding dalam cabor tinju Porprov VIII Jatim 2023 pada Senin (11/9/2023).
Ketua Panitia Besar (PB) Porprov VIII Jatim 2023, Ali Affandi LaNyalla Mattaliti menyatakan bahwa dari hasil investigasi, tidak ada kelalaian dari pihak penyelenggara. Di mana pertandingan tinju di Jombang saat itu sudah dilakukan sesuai prosedur dan tahapan pertandingan.
“Tentunya kami sesuai dengan SOP dan sesuai standar. Kemarin sudah diinvestigasi tidak ada kelalaian sama sekali, itu musibah. Ke depan kami tetap sesuai SOP yang dilakukan,” katanya saat Closing Ceremony Porprov VIII Jatim 2023 di Kota Mojokerto, pada Sabtu (16/9/2023).
Kronologis Farhat meninggal diungkapkan bahwa Farhat mengalami pingsan saat ronde ketiga. Kemudian, tim medis lapangan langsung melakukan penanganan dengan pemberian oksigen tabung. Namun, karena tak kunjung membaik, akhirnya Farhat dirujuk ke RSUD Jombang.
Setelah dilakukan pemeriksaan, tim dokter RSUD Jombang menyatakan bahwa Farhat mengalami pendarahan di otak. Meski sempat dirawat di ICU, Farhay dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB.
Berkaca pada insiden tersebut, KONI Jatim resmi memberhentikan pertandingan cabor tinju di Jombang, sehingga tidak ada juara dalam cabor tinju sebab berhenti di babak delapan besar.
Terkait penutupan Porprov VIII Jatim 2023, Ali menyatakan bahwa seluruh serangkaian pelaksanaan berjalan lancar tanpa ada kendala teknis. “Porprov kali ini berjalan dengan lancar, dan untuk closing di Mojokerto ini juga tidak ada masalah teknis,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pelaksanaan Porprov VIII Jatim 2023 menjadi sejarah baru. Pasalnya, sebanyak 17 ribu atlet dan ofisial menjadi angka yang fantastis karena melebihi partisipasi PON. “Sejauh ini Porprov VIII menjadi sejarah karena melibatkan lebih dari 17 ribu atlet dan ofisial. Itu menjadi sejarah karena di atas PON,” ucapnya.
Selain itu, pemecahan rekor-rekor baru juga melebihi target yakni saat ini mencapai 85 rekor. Meski begitu, ia cukup prihatin atas meninggalnya atlet kebanggaan Kabupaten Bondowoso. “Ada pemecahan-pemecahan rekor tetapi memang ada kejadian, ada ananda Farhat yang harus dipanggil. Semoga diberi tempat terbaik,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti