MALANG, Tugujatim.id – Jembatan Lembayung Mergosono Gang 1 Kota Malang, penghubung Kelurahan Mergosono, dengan Kelurahan Bumiayu, Kota Malang, tengah diperbaiki. Akibatnya, akses warga menjadi sedikit terganggu. Para pelajar pun sekolah dengan menaiki perahu rakit swadaya masyarakat.
Untuk memudahkan, sejumlah warga dari paguyuban keramba di wilayah Mergosono, Kota Malang, membangun perahu rakit secara swadaya. Pembuatan rakit itu sengaja dilakukan untuk mengantarkan ratusan siswa sekolah menyeberangi aliran Sungai Brantas.
Ketua RT 11/RW 05, Kelurahan Mergosono, Hadi Prasetyo menyampaikan, perahu rakit itu sudah beroperasi sejak sepekan terakhir.
“Jembatannya sudah ditutup total karena proses perbaikan, nggak ada lagi jalan untuk pejalan kaki. Jadi mau gak mau warga mencari alternatif jembatan lain untuk menyeberang dari Mergosono ke Bumiayu,” ucapnya, Selasa (03/10/2023).
Hadi menuturkan, sebetulnya ada jembatan lain yang keberadaannya dekat. Sayangnya, dia mengatakan, jarak tempuhnya terbilang cukup jauh bagi pejalan kaki. Terlebih, di wilayah Mergosono maupun Bumiayu terdapat ratusan siswa sekolah yang biasanya berjalan kaki melintasi jembatan gantung yang kini sedang diperbaiki.
“Tujuan kami membangun perahu rakit ini, kan biar anak-anak yang sekolah di Bumiayu, mungkin pagi bisa kami antar tapi kalau siang kan kerja. Kasihan kalau anak-anak jalan kaki jauh,” jelasnya.
Dia menyampaikan jika pembangunan perahu rakit itu awalnya murni untuk memudahkan anak-anak warga Mergosono yang bersekolah di Bumiayu. Namun ternyata, banyak siswa yang tinggal di Bumiayu merasa terbantu dengan keberadaan perahu itu.
“Kan di Bumiayu ada SMPN 7, lalu di Mergosono ada SDN 4. Jadi sehari ada ratusan siswa yang menyeberang pakai rakit ini. Ini kalau pagi, jam berangkat sekolah, lalu siang siswa SD pulang sekolah dan sore siswa SMP pulang sekolah ya padat,” imbuhnya.
Tidak hanya pelajar, perahu buatan warga itu juga dimanfaatkan oleh pejalan kaki di Mergosono yang bekerja di pabrik yang berada di seberang jembatan. Pihaknya juga tidak menarik tarif kepada siswa ataupun masyarakat umum yang melintas menggunakan perahu rakit ini.
“Kami tidak menentukan batasan waktu operasional karena ini layanan sosial untuk masyarakat. Kami juga tidak menarik tarif kepada siswa ataupun masyarakat umum,” katanya.
Pihak BPBD Kota Malang juga telah meminjamkan rompi pelampung untuk menjaga keamanan siswa atau warga yang menyeberang lewat perahu tersebut.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati