PASURUAN, Tugujatim.id – Kabupaten Pasuruan tidak hanya dikenal dengan wisata agrowisatanya yang beragam, tetapi juga potensi wisata alam yang unik. Salah satu destinasi yang menjadi primadona adalah Pemandian Alam Banyu Biru di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan. Tempat ini menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung dengan sumber mata air alami yang jernih dan nuansa sejarah yang kental.
Pemandian ini bukan sekadar kolam renang buatan, melainkan kolam alami yang telah menjadi favorit warga sekitar maupun wisatawan dari luar daerah. Pemandian ini memiliki nilai historis yang mendalam. Berdasarkan catatan, Pemandian Alam Banyu Biru sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda.
Hal ini terbukti dari foto-foto kuno yang ditemukan, yang kini menjadi koleksi Tropen Museum Belanda. Bahkan, pemandian ini disebut-sebut pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dari Majapahit saat dalam perjalanan menuju Lumajang. Konon, tempat ini dulunya merupakan patirtaan atau pemandian kuno yang digunakan oleh masyarakat pada masa itu.
Salah satu daya tarik utama dari Pemandian Alam Banyu Biru adalah keberadaan empat kolam renang yang cukup besar. Dua kolam pertama berisi air dari sumber mata air alami, sementara dua kolam lainnya merupakan kolam buatan. Debit air yang besar memungkinkan kolam alami ini tetap terisi penuh sepanjang tahun, sehingga pengunjung dapat menikmati kesegarannya kapan saja.
Selain kolamnya, tempat ini juga dikenal dengan keberadaan Ikan Sengkaring. Ikan-ikan ini hidup di dalam kolam dan ukurannya bisa mencapai hingga satu meter. Uniknya, ikan-ikan ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat, tetapi mereka sama sekali tidak mengganggu aktivitas para pengunjung.

Jejak Sejarah yang Tersisa
Di sekitar area pemandian, terdapat sisa-sisa arca yang menjadi bukti peninggalan masa lalu. Arca-arca tersebut diidentifikasi oleh arkeolog Belanda pada tahun 1929 sebagai bagian dari penemuan sejarah yang penting. Salah satu peninggalan yang menarik perhatian adalah keberadaan “Kala”, yang kemungkinan besar merupakan bagian dari struktur candi. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Banyu Biru merupakan lokasi penting pada masa kerajaan.
Pemandian Alam Banyu Biru berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Pasuruan, menjadikannya mudah dijangkau oleh wisatawan. Tempat ini sangat cocok untuk liburan keluarga, terutama karena suasananya yang sejuk dan alami, ideal untuk melepas penat dari rutinitas harian.
Menurut informasi dari Instagram resmi Pemandian Alam Banyu Biru, jam operasional tempat ini adalah:
• Senin-Kamis: 08:00 – 15:00 WIB
• Jumat-Minggu: 08:00 – 16:00 WIB
Harga tiket masuk sangat terjangkau, hanya Rp10.000 per orang.
Hasbian Saputra, pengunjung melalui Google Review memberikan ulasan positif tentang tempat ini. Ia menjelaskan bahwa Pemandian Alam Banyu Biru di Pasuruan sangat direkomendasikan untuk rekreasi, dengan air segar dan suasana yang nyaman. Tempat ini cocok untuk melepas penat, terutama pada pagi hingga siang hari. Fasilitas seperti penyewaan ban renang dan area bilas yang bersih juga tersedia, ditambah banyak penjual makanan dan minuman hangat di sekitar.
Untuk menikmati pengalaman terbaik di Pemandian Alam Banyu Biru, pengunjung disarankan datang di pagi hari agar dapat menikmati suasana yang lebih tenang. Jangan lupa membawa pakaian renang dan perlengkapan pribadi lainnya, terutama jika ingin mencoba berenang di kolam alami yang segar. Selain itu, eksplorasi area sekitar kolam juga bisa menjadi pengalaman menarik, terutama bagi pecinta sejarah.
Dengan perpaduan keindahan alam, sejarah, dan keunikan budaya, Pemandian Alam Banyu Biru merupakan destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Pasuruan. Tempat ini bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi pengingat akan kekayaan sejarah dan tradisi yang dimiliki oleh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Penulis : Muhammad Abdul Majiid Al-Wahab/ Magang
Editor: Darmadi Sasongko