NGAWI, Tugujatim.id – Pemkab Ngawi menggelar aksi gotong royong sebagai upaya penurunan stunting di Bumi Orek-Orek.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPA KB) membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Ngawi. Hal itu pula disebut menjadi salah satu kunci suksesnya penurunan stunting di Kabupaten Ngawi di bawah 14 %.
‘’Stunting itu program prioritas nasional, tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu stakeholder saja,’’ ungkap Pj Bupati Ngawi Tiat S. Suwardi.
Baca Juga: Dua Bocah Cari Ikan di Malang Ditemukan Tewas di Sungai Mewek
Dia mengatakan, gotong royong tersebut dilakukan lewat dukungan anggaran dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat. Anggaran tersebut dimasukkan dalam program yang sejalan dengan rencana kerja tiap OPD. Sehingga setali tiga uang, program kerja dinas berjalan angka stunting juga turun.
‘’Anggaran itu tidak semata-mata untuk stunting, tapi harus sejalan dengan programnya OPD,’’ terangnya.
Berdasarkan catatan DPPPA KB Ngawi, total anggaran yang tersedia untuk percepatan stunting di Ngawi sekitar Rp80 miliar. Pada 2022 sebesar Rp80,9 miliar, sedangkan pada 2023 sebesar Rp81,8 miliar. Tersebar ke seluruh OPD di Ngawi, dana pun bersumber tidak hanya dari APBD saja. Sebagian besar bersumber non APBD.
‘’Pada 2023 sekitar 69 % anggaran bersumber dari non APBD,’’ ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Moh Sodiq Triwidyanto menambahkan selain OPD, desa juga turut dilibatkan dalam program penurunan. Dia menegaskan Tim Percepatan Penurunan Stunting di masing-masing tingkatan melaksanakan program. Dia berharap semua upaya tersebut mampu menekan angka stunting yang ditarget secara nasional sebesar 14%.
‘’Semua kami upayakan secara terintegrasi, kolaborasi dan sinergi dalam perencanaan, proses, dan pelaksanaan,’’ ujarnya.
Selain itu, program penurunan stunting juga ikut diampu TNI dan Polri di wilayah Ngawi. Polres Ngawi misalnya, yang punya program Penthul Melikan (Penitipan Anak Asuh Stunting Melalui Anggota Polisi Turunkan Prevalensi) dan Jimat (Jumat Berbagi Makanan Sehat).
Baca Juga: Atensi Sekjen PDI Perjuangan pada Pilgub Jatim
Kasat Samapta Polres Ngawi AKP Nur Hidayat mengatakan, Program Jimat dirancang untuk menyediakan makanan sehat kepada warga pedesaan. Itu dilakukan untuk memastikan bahwa setiap anggota masyarakat dapat menikmati gizi yang memadai. Dia melibatkan tim untuk menyusun paket makanan sehat yang mencakup berbagai jenis makanan bergizi.
‘’Paket-paket makanan itu didistribusikan secara rutin tiap hari Jumat ke desa-desa yang membutuhkan,’’ terang AKP Nur Hidayat.
Selain itu, program Jimat juga akan melibatkan kegiatan edukasi tentang gizi dan kesehatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya pola makan seimbang.
‘’Ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang pada kesehatan masyarakat setempat,’’ pungkasnya. (tim/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Editor: Dwi Lindawati