TUBAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten Tuban melalui dinas pekerjaan umum penataan ruang perumahan rakyat kawasan permukiman (DPUPR PRKP) menjamin konstruksi Jembatan Glendeng lebih kuat.
“Dijamin konstruksinya kokoh dan bisa digunakan kendaraan lalu lintas,” tegas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Jembatan Glendeng Basdi pada Jumat (11/08/2023).
Terkait konstruksi, alumnus Universitas Sunan Bonang, ini memastikan tidak akan mengalami kerusakan seperti proyek 2021 lalu. Konstruksinya sudah direncanakan dengan baik oleh konsultan perencana agar tidak rusak lagi.
Selain itu, kepala Bidang Bina Marga DPUPR PRKP Tuban ini mengatakan, pembangunan Jembatan Glendeng tahun ini akan lebih baik karena konstruksi pembangunannya akan menggunakan sistem konstruksi portal.
Dia menjelaskan, sistem ini membuat tiang pancang ditanamkan di kedalaman hingga 45 meter, lalu hingga di permukaan kurang lebih total tingginya sekitar 55 meter.
“Jadi kanan kiri badan jembatan di sisi utara yang mengalami penurunan akan diangkat dengan tiang pancang,” katanya.

Tiang pancang dengan diameter kurang lebih satu meter itu bakal dipasang sebanyak enam titik. Fungsinya sebagai penyanggah. Ketika sudah terpasang, di bawah Jembatan Glendeng yang lama akan dipasang portal untuk mengangkat badan jembatan.
‘’Jadi dalam pengerjaan tidak sampai ada pembongkaran jembatan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala DPUPR PRKP Tuban Agung Supriyadi mengatakan, setelah penutupan Jembatan Glendeng, masyarakat tidak diperbolehkan ada aktivitas. Bahkan, pejalan kaki juga dilarang melintasi jembatan.
‘’Demi keamanan dan keselamatan untuk kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat dialihkan ke jalur alternatif untuk menuju ke Bojonegoro,” ujarnya usai memasang larangan melintas di atas jembatan.
Target penyelesaian proyek jembatan ini hingga akhir Desember 2023. Tujuannya agar bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
‘’Semoga pengerjaannya lancar dan tidak ada gangguan serta kendala berarti sehingga cepat selesai,’’ ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, proyek rehabilitasi Jembatan Glendeng sendiri sempat gagal lelang dan harus ditender ulang. Pada tender pertama anggarannya Rp20,7 miliar. Selanjutnya tender ulang, pagu anggarannya bertambah sekitar Rp600 juta dan menjadi Rp21,3 miliar. Selanjutnya dalam lelang itu dimenangkan oleh PT Marga Karya dari Pati, Jawa Tengah.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati