BATU, Tugujatim.id – Jalur Klemuk, Kota Batu, Jatim, yang sempat menjadi polemik di antara pemerintah dan masyarakat, kini justru menjadi andalan. Buktinya, Pemkot Batu memberi perhatian usai jalur ini jadi penyelamat masyarakat yang melintasinya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Batu melalui dishub awalnya abai hingga menganggap jalur Klemuk yang dibenahi warga secara swadaya itu tidak sesuai standar. Pasca rampung dibangun pada Maret 2023, efektivitas jalur penyelamat itu terbukti manjur.
Kecelakaan sering terjadi akibat rem blong menjadi penyebab utamanya karena kontur jalanan curam. Namun, jalur penyelamat ini bukan menihilkan angka kecelakaan. Terpenting, meminimalisasi angka kematian akibat kecelakaan.
Kepala Dishub Kota Batu Imam Suryono menuturkan, akan menambah fasilitas penunjang di kawasan jalur Klemuk di Jalan Rajekwesi. Pihaknya sudah menyiapkan sejumlah opsi. Mulai dari pelebaran jalan, penambahan jalur penyelamat penambahan portal, hingga penambahan rambu lalu lintas.
“Bisa dengan opsi pelebaran jalan, jalur penyelamat ditambah lagi tanpa menghilangkan yang lama,” kata Imam pada Selasa (09/05/2023).
Dia juga akan menambah palang pintu lajur atau portal menggunakan besi rel kereta api sehingga tidak akan diterjang kendaraan berat. Opsi terakhir, pihaknya akan menambah rambu-rambu lalu lintas tentang peringatan rute jalur yang akan dilewati.
Imam pun akan berkoordinasi untuk melanjutkan rencana ini dengan dinas terkait, termasuk dengan Perhutani dan Pemkab Malang.
“Kami terus akan mencari opsi yang terbaik untuk menekan angka kecelakaan di Jalur Klemuk ini,” ujarnya.
Warga membangun jalan penyelamat di Jalur Klemuk di dua titik. Yaitu, di bagian atas dan bawah. Karena itu, sebaiknya pengendara yang remnya blong arahkan setir ke jalur penyelamat ini.
Sebab, efektivitas jalur penyelamat ini terbukti bisa menekan angka kecelakaan akibat rem blong selama periode libur Lebaran 2023. Berdasarkan catatan tim Relawan Siaga Klemuk yang berjaga 24 jam, jalur penyelamat tersebut telah menyelamatkan 20 lebih kendaraan bermotor yang membawa puluhan lebih nyawa.
Menurut tim relawan siaga Klemuk, Gandhi Kusumo, hampir setiap hari selalu ada yang mengalami rem blong. Apalagi selama momen Lebaran, di mana banyak pengendara lebih memilih bereksplorasi melalui jalur alternatif karena macet di jalur utama.
”Rata-rata memang yang kecelakaan plat luar kota. Mereka tidak tahu medan jalan sebenarnya sehingga gak siap. Tapi setelah ada tim relawan yang berjaga dan mengarahkan jalur, alhamdulillah selamat. Tidak sampai ada korban jiwa,” terang Ghandi.
Dia mencontohkan pada Senin (24/04/2023), satu unit kendaraan roda empat jenis Toyota Avanza membawa rombongan dari Kediri mengalami rem blong. Pengemudi mobil sempat panik sebelum akhirnya membanting setirnya mengarah ke jalur penyelamat.
Laju kendaraan otomatis akan tertahan kolam pasir dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter dengan kontur sedikit menanjak. Selain itu, akhirnya masih ada tumpukan ban dan karung isi sebagai batas pengaman.
”Masih banyak pengendara roda dua yang juga alami rem blong dan selamat ketika masuk ke jalur ini. Terpenting, selamat dan gak sampai ada korban jiwa,” tuturnya.
Karena itu, dia mengimbau pengendara untuk tetap melalui jalur konvensional. Atau paling tidak, memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum melalui jalur alternatif yang curam ini.