SURABAYA, Tugujatim.id – Pemprov Jawa Timur menawarkan lima sektor untuk membuka kerja sama dengan Thailand. Lima sektor tersebut adalah perkembangan teknologi pertanian dan perikanan, pariwisata, sertifikasi kuliner halal, energi baru terbarukan, dan infrastruktur.
Pertama, Thailand dinilai sebagai negara yang memiliki pengembangan holtkultura seperti durian dan beras yang cukup baik.
“Untuk pertanian sudah ada perusahaan yang melakukan penjajakan salah satunya sehubungan dengan beras,” kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat menjamu Dubes Thailand Untuk Indonesia Prapan Disyatat di Gedung Grahadi Surabaya pada Jumat (1/3/2024).
Kedua, di bidang perikanan, Jawa Timur disebut memiliki pengelolaan dan pengalengan ikan yang bagus untuk kegiatan ekspor impor.
Sementara itu, di sektor pariwisata, Adhy menyebut jika warga Jatim banyak yang tertarik berlibur ke Thailand. Sehingga, hal ini juga sekaligus membuka peluang di bidang kuliner halal
“Makanan dan jajanan Thailand yang tersertifikasi halal juga menjadi daya tarik bagi masyarakat Jatim,” ujar mantan staf Kemensos tersebut.
Selain itu, kerjasama juga diperkuat dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Yakni, untuk pembangunan tol laut dan pelabuhan internasional di Probolinggo.
Rencananya, penerbangan Surabaya-Bangkok akan segera dibuka untuk memperlancar kerjasama kedua belah pihak.
“Kerja sama ini juga berpotensi untuk dikembangkan dalam pembangunan PLTS, teknologinya sudah harus ada dan Jatim bisa mendapat penguatan di bidang infrastruktur,” tuturnya.
Untuk diketahui, nilai revitalisasi investasi di Jatim pada 2023 mencapai Rp145,1 triliun. Sementara investasi dengan Thailand sejak 2010-2023 mencapai USD 417.11 juta
Sementara itu, Dubes Thailand untuk Indonesia Prapan Disyatat mencatat ada 12 perusahaan Thailand yang berdiri di Surabaya dan berencana akan dipertambah.
“Terkait investasi kami telah memprospek beberapa perusahaan yang sesuai untuk melakukan investasi di Jatim,” tandasnya.
Reporter : Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko