TUBAN, Tugujatim.id – Wafatnya Buya Syafii Maarif pada Jumat (27/5/2022) membuat Indonesia kehilangan sosok guru bangsa. Rasa duka datang dari berbagai kalangan, termasuk dari generasi muda. Misalnya, Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur menjadi salah satu organisasi pemuda yang merasa kehilangan sosok bersahaja tersebut.
Edi Utomo, sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, mengatakan merasa kehilangan guru bangsa atas berpulangnya Buya Syafii.
Menurutnya, wafatnya Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005 tidak hanya menjadi kesedihan bagi warga Muhammadiyah saja tetapi seluruh bangsa Indonesia. Baginya, dia adalah sosok laksana mutiara yang hidup di era serba pragmatis.
“Buya Syafii adalah mutiara yang lahir di zaman yang pragmatis seperti ini,” ujar Edi saat dikonfirmasi Tugu Jatim.
Edi, sapaan akrabnya, menggambarkan sosok tokoh bangsa itu dengan penuh kesederhanaan, keteguhan dalam bersikap serta tauladan dalam merekatkan persatuan antar anak bangsa.
“Ini harus terus dirawat dan disemai oleh anak muda Indonesia khususnya para aktivis Muhammadiyah,” ungkapnya.
Selain itu, dalam pemikiran, Buya Syafii telah melampau zamannya. Sangat egaliter dalam merawat ke-Islaman dalam bingkai kemanusiaan dan keberagaman.
“Sebagai aktivis mMuhammadiyah pasti banyak pelajaran dari Buya Syafii,” tandasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim