Tugujatim.id- Menikmati sunrise tentunya bisa dilakukan wisatawan di spot-spot yang indah, salah satunya di Penanjakan 1 Gunung Bromo. Bahkan, di sana menjadi lokasi favorit wisatawan di akhir pekan bersama keluarga, teman, maupun pasangan yang bakal gagal move on menikmati view indahnya. Bagaimana keindahan spot di sana saat sunrise?
Ya, Penanjakan 1 Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.774 MDPL. Penanjakan ini jadi salah satu titik tertinggi di kawasan tersebut yang dibuka untuk wisatawan. Padahal, Gunung Bromo hanya memiliki ketinggian 2.329 MDPL. Spot ini kemudiam juga dikenal dengan sebutan point view 1.
Para wisatawan tak hanya akan melihat keindahan kaldera Gunung Bromo yang hingga kini masih aktif, tapi juga bisa menikmati hamparan lautan pasir di antara jajaran bukit dan gunung. Apabila cuaca sedang cerah, momen matahari terbit selalu jadi sajian pemandangan yang paling istimewa.
Rute, Biaya, dan Fasilitas bagi Pengunjung?
Untuk menuju ke Penanjakan 1 Gunung Bromo yang berada di Wonokitri, Pasuruan, Anda bisa melalui 3 jalur utama. Jika berangkat dari Malang, Anda bisa berkendara ke arah Kecamatan Tumpang, Gubugklakah, Ngadas, hingga tiba di Bromo.
Bila berangkat dari Probolinggo, wisatawan dapat menuju Bromo melalui Cemoro Lawang. Setelah melewati lautan pasir, maka Anda akan sampai di Puncak Penanjakan 1.
Sedangkan pengunjung yang berasal dari Pasuruan, bisa melalui Tosari maupun Purwodadi. Tiap rute akan menawarkan keindahan pemandangan masing-masing di sepanjang perjalanan.
Perjalanan dapat Anda lakukan dengan menyewa Jeep atau ojek yang telah tersedia melalui berbagai penyedia layanan wisata. Jika nekat menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan Anda dalam kondisi yang prima. Sebab, memakai kendaraan dengan transmisi otomatis sangat tidak direkomendasikan melihat medannya yang curam dan menantang.
Untuk masuk ke Bromo, Anda tidak dikenakan tiket masuk. Namun, biasanya akan ada biaya retribusi di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Biaya tersebut belum termasuk parkir dan toilet umum. Juga ada fasilitas umum seperti musala.
Setelah masuk, Anda akan mendapati jalur ke arah anak tangga dan spot untuk menikmati pemandangan yang padat pengunjung. Di sepanjang jalur setapak yang telah menggunakan paving, banyak warung yang menjajakan makanan hangat hingga pakaian, jaket, syal, dan suvenir.
Daya Pikat Adat di Penanjakan 1 Gunung Bromo
Penanjakan 1 merupakan salah satu bagian dari Gunung Penanjakan yang memang populer sejak dulu sebagai destinasi untuk menikmati keindahan Bromo. Selain Gunung Penanjakan, ada deretan gunung lainnya yang termasuk dalam kawasan Pegunungan Tengger.
Catatan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 278/Kpts-VI/1997 menyebutkan jika pegunungan Tengger berada di TNBTS yang memiliki luas 50,276 hektare. Beberapa jajaran gunung yang ada ialah Gunung Batok (2.470 MDPL), Gunung Kursi (2.581 MDPL), Gunung Watangan (2.601 MDPL), Gunung Widodaren (2.600 MDPL), dan Gunung Bromo.
Lokasi Penanjakan 1 memang sangat cocok untuk menikmati keindahan deretan gunung tersebut. Catatan Rizky Kusuma (2021) dalam artikelnya menyebutkan jalur wisata ini dirintis keluarga Morbeck pada 1870. Mereka lalu mempromosikan wisata Bromo hingga ke Eropa.
Dalam buku catatan King Chulalongkorn yang dikutip Rizky dituturkan bahwa Raja Siam yang kini menjadi Negara Thailand itu tercatat pernah berkunjung ke lautan pasir Bromo pada 1896. Catatan Gunung Bromo soal wisata juga berkaitan dengan kajian vulkanologi yang diarsipkan sejak 1804 oleh Neumann van Padang (1951) dengan judul “Catalogue of the Active Volcanoes of Indonesia” yang diunggah laman Kementerian ESDM.
Dalam catatan lebih dari 200 tahun lalu tersebut menunjukkan daur erupsi Gunung Bromo berlangsung dalam interval yang tak menentu. Masa istirahat vulkanis paling cepat kurang dari setahun dan paling lama bisa mencapai 16 tahun. Pada dua dekade terakhir, Gunung Bromo tercatat telah meletus sebanyak tiga kali, yaitu 1995, 2000, dan 2004.
Aktivitas Gunung Bromo memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, keberadaan Suku Tengger dengan kekayaan khazanah tradisi jadi sisi lain wisata di Bromo.
Selain menikmati matahari terbit di Penanjakan 1 Gunung Bromo, wisatawan biasanya juga akan memadati lokasi tersebut ketika pelaksanaan upacara tradisional Suku Tengger seperti Kasada, Unan-unan, dan hari besar Karo.