MALANG, Tugujatim.id – Masyarakat tengah berduka dengan wafatnya pencetus lambang Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) KH Muhammad Yunus. Usai dirawat di RS Persada Malang, dia meninggal dunia pada Rabu pagi (28/12/2022).
Jenazah KH Muhammad Yunus disemayamkan di rumah duka dan dikebumikan di pemakaman yang berada di Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Menanggapi kabar duka ini, Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Malang Fatkhurrozi mengatakan, KH Muhammad Yunus semasa hidup dikenal sebagai kader yang tidak pernah ragu dalam mengabdikan hidupnya untuk NU.
“Beliau adalah kader Ansor NU sejak muda. Beliau ini khidmatnya kepada NU dan semangatnya memang luar biasa. Beberapa temannya mengakui dan menceritakan kepada saya bahwa beliau itu kalau untuk NU kapan pun (siap). Beliau nggak menawar,” ujar Rozi.
Kisah Pembuatan Lambang Banser NU
KH Muhammad Yunus awalnya membuat lambang tersebut untuk Banser di Kabupaten Malang. Ketika ada kirab dari Banyuwangi ke Magelang, ada yang menggunakan lambang tersebut.
Dia sempat heran kenapa lambang Banser Kabupaten Malang dipakai, tapi tidak ambil pusing.
“Sejak saat itu, secara nasional dipakelah logo yang dibuat oleh beliau,” imbuh Rozi.
Sebagai pencetus lambang Banser, nama Yunus tidak banyak dikenal dan bahkan tidak dicatat dalam sejarah. Namun, Yunus tidak pernah mempermasalahkannya. Menurut Rozi, keikhlasan Yunus dalam mengabdi ini adalah suatu keteladanan yang perlu ditiru generasi muda, khususnya kader-kader muda Banser NU.
“Karya beliau ini luar biasa, dipakai di tingkat nasional secara resmi. Tapi, beliau tidak begitu muncul dalam catatan sejarah Banser itu sendiri. Tapi, beliau tidak pernah protes atau mempermasalahkan. Intinya, beliau ini semuanya untuk pengabdian,” kata Rozi.