MALANG, Tugujatim.id – Kecelakaan nahas menimpa santri asal Kepanjen, Kabupaten Malang, bernama Agung Pribadi Romadhon, 15, diduga hanyut terseret arus hingga 15 meter saat mandi di Sungai Brantas, tepatnya di belakang Pondok Pesantren PPAI Ketapang, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa sore (07/03/2023), pukul 16.30. Kabar terbaru, mayat santri asal Kepanjen hanyut itu akhirnya ditemukan di aliran Sungai Brantas yang menuju Bendungan Sengguruh di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Sabtu (11/03/2023), pukul 01.05.
Ainul Makhdin, koordinator lapangan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mengatakan, korban awalnya ditemukan oleh warga setempat. Pihaknya kemudian menuju ke lokasi dan mengevakuasi.
“Tim SAR gabungan menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia dengan jarak 7,5 kilometer dari lokasi kejadian kecelakaan. Korban dalam kondisi mengambang,” ujar Ainul pada Sabtu (11/03/2023).
Baca Juga:
Santri asal Kepanjen Hanyut di Sungai Brantas saat Mandi
Dia mengatakan, mayat santri asal Kepanjen hanyut itu kondisinya utuh. Tapi, dia mengatakan, tubuh mengalami pengembangan dan teksturnya berbeda karena jenazah berada di air dalam waktu lama.
“Mungkin ada pembekuan di seluruh organ tubuhnya,” imbuh Ainul.
Menurut dia, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Kanjuruhan untuk ditangani lebih lanjut. Dengan ditemukannya mayat santri asal Kepanjen hanyut itu, pencarian oleh tim SAR gabungan dihentikan.
“Unsur yang terlibat sudah kembali ke markasnya masing-masing saat ini,” ujar Ainul.
Baca Juga:
Serangan Jutaan Serangga Klaper di Jembatan Ngrame Mojokerto
Diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa seorang santri asal Kepanjen, Kabupaten Malang, bernama Agung Pribadi Romadhon, 15. Dia diduga hanyut terseret arus hingga 15 meter saat mandi di Sungai Brantas, tepatnya di belakang Pondok Pesantren PPAI Ketapang, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa sore (07/03/2023), pukul 16.30.
Kapolsek Kepanjen Kompol Sri Widyaningsih mengatakan, korban ini merupakan santri salah satu PPAI Al-Aziz yang berada di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Dia melanjutkan, korban yang kini duduk di bangku kelas 3 SMP itu datang ke PPAI Ketapang berkunjung untuk mengikuti pengajian.
Menurut dia, warga Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, itu sebagai tamu dalam acara itu.
“(Korban adalah) tamu, tapi sudah ada kedekatan dengan PPAI Ketapang,” ujar Widya saat dihubungi pada Rabu (08/03/2023).