TUBAN, Tugujatim.id – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Fahmi Fikroni, angkat bicara terkait pengerjaan proyek yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tuban. Salah satunya proyek perbaikan Jembatan Glendeng, Desa Simo, Kecamatan Soko yang dikerjakan CV Dewi Ratih Bojonegoro.
Roni, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya selalu mendorong dan memperingatkan kepada dinas terkait dan semua rekanan untuk segera menyelesaikan pekerjaan jembatan tersebut sebelum deadline yang sudah ditentukan.
“Komunikasi intensif selalu kita lakukan kepada dinas. Agar pekerjaan selesai sesuai jadwal,” ungkap Roni.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB ini menambahkan bahwa hampir semua pengerjaan terkendala cuaca, misalnya saat mau ngecor ternyata kondisi hujan turun. Akhirnya, pengerjaan tertunda lagi dan menunggu hujan reda.

Progres pembanguna Jembatan Glendeng Soko, pada 22 Desember 2021. (Foto: Anang untuk Tugu Jatim)
“Tapi kalau toh tetap tidak bisa menyelesaikan, harus ada konsekuensinya, yaitu terkena denda sesuai aturan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, pengerjaan perbaikan jembatan Glendeng diprediksi molor hingga seminggu atau lebih tepatnya pada awal tahun 2022.
Kendati begitu, tetap melihat situasi apakah jembatan bisa dilalui kendaraan berat atau tidak. Sementara untuk roda dua dipastikan bisa
“Kemungkinan mundur sekitar 1 minggu,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tuban, Andi Setiawan, saat dikonfirmasi 22 Desember 2021.
Jembatan yang membentang di atas sungai Bengawan Solo mengubungkan Tuban- Bojonegoro itu longsor dan rusak pada pondasi sisi utara sejak 3 November 2020.
Berdasarkan data dari Lpse Tuban, untuk perbaikannya Pemkab Tuban menggelontorkan anggaran dengan pagu Rp 4,2 miliar dari APBD tahun 2021. Kemudian pemerintah melakukan tander kontsuksi lanjutan sebesar Rp 1,5 miliar, yang keduanya dikerjakan oleh CV Dewi Ratih Bojonegoro.