TUBAN, Tugujatim.id – Mewabahnya kembali Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) atau biasa disebut penyakit lato-lato berdampak pada harga sapi. Hal tersebut terpantau di Pasar Hewan Tuban, Jawa Timur. Di sana, harga sapi dari berbagai jenis turun drastis.
Pedagang sapi, Tono mengatakan bahwa dampak penyakit lato-lato sangat terasa. Harga sapi turun 10-30 persen. Pekan sebelumnya, harga sapi ukuran sedang Rp10 juta per ekor, namun kini hanya Rp8-9 juta per ekor. “Sejak penyakit lato-lato ini harga merosot banget,” ucapnya, di Pasar Hewan Tuban, pada Minggu (7/5/2023).
Pembeli sapi, Sakib mengatakan bahwa harga yang dipatok di Pasar Hewan Tuban cenderung menurun. Tahun sebelumnya, dia membeli sapi ukuran besar Rp36 juta per ekor, namun kini dengan Rp29,5 juta dia sudah bisa membawa sapi dengan ukuran yang sama.

“Pengaruh telak, penurunan dratis. Ini saya dapat Rp29,5 juta. Dulu ukuran segini yan tidak boleh. Setidaknya Rp36 juta. Ini mau digunakan untuk kegiatan Haul Syekh Asmara Qandi,” bebernya.
Kepala Pasar Hewan dan Pasar Karangagung Tuban, Agung Subekti menyebutkan bahwa penyakit lato-lato berpengaruh pada jumlah sapi. Biasanya, ada 700-800 sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Tuban, namun kini hanya 400-500 sapi saja. “Bahkan pernah sampai 200 ekor saja,” ucapnya.