Tugujatim.id – Obsessive Compulsif Order atau yang sering disebut dengan OCD dewasa ini kerap dikaitkan dengan sikap perfeksionis seseorang. Pasalnya, keduanya sama-sama menunjukkan ciri-ciri tidak suka melihat barang berantakan. Dia biasanya bersih-bersih jika melihat sesuatu yang kotor.
OCD pada dasarnya adalah gangguan mental yang menyerang seseorang sehingga ia memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan terjadi secara berulang. Keadaan ini bisa terjadi secara sadar dan tidak sadar tetapi tidak bisa dihentikan oleh pengidapnya sendiri.
OCD bisa mengganggu siapapun, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa. Dua ciri penting dari seseorang yang mengidap gangguan ini adalah perilaku obsesif dan kompulsif. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan timbul kecemasan.
Sedangkan perilaku kompulsif merupakan perilaku yang dilakukan berulang oleh seperti memeriksa sesuatu, mengatur, mengulang perkataan, mencuci tangan sebanyak 7 kali. Contoh lain dapat dilihat dalam kasus Aliando Syarief yang sempat menggemparkan media sosial minggu lalu.
Dia menyatakan bahwa dirinya selama ini mengidap gangguan OCD yang membuatnya sulit untuk mengendalikan sesuatu. Bahkan, dalam akun Instagramnya ketika live, ia memainkan drum secara berulang-ulang. Hal ini terjadi karena akibat yang ditimbulkan dari dorongan untuk merespon obsesinya. Sehingga dia melakukan sesuatu harus sesuai aturan yang kaku.
Sementara perfeksionis lebih merujuk kepada sifat kepribadian seseorang. Akan tetapi memiliki kemungkinan kecil memiliki keterkaitan dengan gangguan OCD. Perfeksionis dibagi menjadi dua tipe, yaitu perfeksionis adaptif dan perfeksionis maladaptif.
Perfeksionis adaptif yang tergolong sehat. Individu yang memiliki sifat ini cenderung membuat standar yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Sifat ini lebih mengarah ke positif dikarenakan memiliki perilaku yang baik, keterampilan organisasi yang baik, prestasi yang bagus, kondisi psikologis yang baik, dan bisa diandalkan.
Sedangkan perfeksionis maladaptif merupakan tipe yang tidak sehat. Sifatnya terlalu berlebihan yang membuat individu tersebut takut melakukan kesalahan baru sehingga ketika melakukan sesuatu selalu ragu-ragu.
Kondisi ini bisa saja terjadi akibat tekanan dari orang tua ataupun atasan yang memberikan ekspektasi tinggi terhadap individu tersebut sehingga dia cenderung mudah stres, kepercayaan diri rendah, dan mengalami gangguan mental yang lain.
Tipe perfeksionis maladaptif bisa saja memiliki gangguan OCD. Namun, OCD dan perfeksionis merupakan dua hal yang berbeda. Meskipun sama-sama menyukai keteraturan, akan tetapi memiliki konteks yang berbeda.