Tugujatim.id – Diselimuti udara dingin di kaki Gunung Wilis, umat Katolik mengikuti prosesi ibadah Jumat Agung dan prosesi jalan salin di Goa Maria Lourdess Puhsarang, Kabupaten Kediri, Jumat (07/04/2023). Ratusan umat Katolik pun berjalan memutari patung-patung Yesus yang mengkisahkan ketika dihukum mati.
Kawasan Gereja Puhsarang seluas 6,5 hektare yang mulai dibangun pada 1936 tersebut menjadi destinasi wisata religi andalan Kabupaten Kediri. Bahkan, saat merayakan Jumat Agung pada tahun ini begitu banyak jemaat yang hadir.
Selain di Kabupaten Kediri, perayaan Jumat Agung juga dilakukan sekitar 500 umat Katolik di Gereja Katolik Paroki Maria Tak Bernoda, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (07/04/2023). Mereka juga tampak khusyuk mengucapkan doa-doa.
Untuk diketahui, peringatan Jumat Agung dilakukan dengan kegiatan jalan salib dan penciuman salib. Untuk jalan salib tujuannya mengenang penderitaan yang dialami Yesus Kristus jelang kematiannya. Sedangkan penciuman salib itu bentuk penghormatan dan rasa syukur pada Yesus yang mengasihi umat-Nya.
Kepala Pastor Gereja Katolik Paroki Maria Tak Bernoda Kepanjen Romo Agustinus Marianto O.Carm mengatakan, umat kali ini mengenang wafatnya Yesus sebagai awal kehidupan.
“Hari ini (kami) mengenang wafatnya Yesus sebagai awal kehidupan. Puncaknya besok (Minggu) pas Paskah,” ujar Romo Agustinus Marianto O.Carm saat ditemui usai memimpin prosesi penciuman salib.
Pasca pandemi Covid, perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik Paroki Maria Tak Bernoda Kepanjen sama seperti tahun sebelumnya. Sebanyak 500 umat Katolik yang datang untuk memperingatinya.
Berikut foto proses jalan salib dan penciuman salib di Gereja Maria Lourdess Puhsarang, Kabupaten Kediri, yang dipotret langsung oleh wartawan Rino Hayyu Setyo dan di Gereja Katolik Paroki Maria Tak Bernoda, Kepanjen, Kabupaten Malang, oleh wartawan Aisyah Nawangsari Putri.