Tugujatim.id – Pertamina mendorong peningkatan pangkalan resmi pasca kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG Subsidi 3 Kg di Jawa Timur.
Penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG subsidi 3 Kg di Jawa Timur resmi diberlakukan pada Senin (15/1). Berdasarkan Surat Keputusan Pj. Gubernur Jawa Timur No. 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024, harga LPG subsidi kini naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per tabung.
Kenaikan ini disesuaikan dengan HET di wilayah lain seperti Bali dan Jawa Tengah-DIY yang telah lebih dahulu mengalami perubahan serupa. Meski kenaikan harga kerap memunculkan kekhawatiran masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menegaskan bahwa stok LPG subsidi di Jawa Timur aman.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebih.
“Pengecer tidak termasuk dalam jalur distribusi resmi Pertamina karena tidak memiliki kontrak dengan agen atau pangkalan. Kami mendorong masyarakat untuk membeli LPG subsidi 3 Kg langsung di pangkalan resmi agar mendapatkan harga sesuai HET,” ujar Ahad.
Hingga saat ini, Jawa Timur memiliki 34.739 pangkalan resmi yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan. Selain itu, sebanyak 142 pengecer telah beralih menjadi pangkalan resmi, dengan lebih dari 400 pengecer lainnya tengah dalam proses pengajuan.
Pertamina berharap dengan semakin banyaknya pangkalan resmi, masyarakat dapat lebih mudah mengakses LPG subsidi sesuai harga yang ditetapkan.
Sebagai bentuk pengawasan, Pertamina rutin melakukan monitoring dan inspeksi ke pangkalan-pangkalan resmi. “Jika ditemukan pelanggaran, seperti menjual LPG di atas HET, pangkalan tersebut akan dikenai sanksi, mulai dari penghentian alokasi hingga pemutusan hubungan usaha,” tambah Ahad.
Di sisi lain, sosialisasi kenaikan HET telah dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Hiswana Migas, SPBE, dan agen LPG PSO. Pertamina juga akan terus mendata pembelian LPG subsidi untuk memastikan penyaluran tepat sasaran.
Saat ini, stok LPG subsidi di Jawa Timur mencapai 9.010 metrik ton, sementara konsumsi harian rata-rata berada di angka 4.668 metrik ton.
Ahad menegaskan, pihaknya berkomitmen menjaga distribusi dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan LPG subsidi dengan harga yang terjangkau.
Dengan langkah ini, Pertamina berharap kenaikan HET tidak mengganggu aksesibilitas masyarakat terhadap bahan bakar bersubsidi.
“Kami terus mengupayakan peningkatan kenyamanan bagi masyarakat dalam memperoleh LPG subsidi, khususnya melalui penambahan pangkalan resmi,” pungkas Ahad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko