MOJOKERTO, Tugujatim.id – Kegiatan Rapat Kerja Wilayah Asosiasi Media Siber Indonesia (Rakerwil AMSI) Jatim di hari kedua yaitu menggelar agenda city tour. Dalam kegiatan itu, ternyata tak banyak diketahui jika Kota Mojokerto menjadi tempat Presiden Sukarno saat kecil menuntut ilmu. Karena itu, para peserta Rakerwil AMSI Jatim menyusuri sekolah pendidikan dasar dan menengah Sukarno yang menjadi tujuan awal city tour mereka.
Para peserta Rakerwil AMSI Jatim menuju SDN Purwotengah yang terletak di Jalan Taman Siswa, Kota Mojokerto. Ini merupakan sekolah Koesno (panggilan kecil Sukarno). Semasa penjajahan Belanda disebut Inlandsche School atau sekolah khusus anak warga pribumi, yakni Sekolah Rakyat “Ongko Loro”.
Sukarno diperkirakan belajar di sekolah rakyat “Ongko Loro” pada 1909-1912 dari tingkat dua hingga empat. Saat naik ke tingkat lima, Sukarno kemudian dipindahkan oleh ayahnya ke Europesche Lagere School (ELS) agar lebih memiliki kualifikasi untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya.
Untuk diketahui, ELS saat ini adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Mojokerto yang berada di Jalan A. Yani, Kota Mojokerto. Di kedua sekolah tersebut, di halaman depan berdiri patung Sukarno yang posisinya lurus dengan pintu gerbang masuk sekolah.
Sementara itu, Kepala SDN Purwotengah Endang Pujiastutik mengatakan, Sukarno pernah bersekolah di SDN Purwotengah yang dulunya memiliki nama Ongko Loro (Tweede Inlandsche School).
“Sukarno sekolah di sini mulai kelas 2-4,” ungkapnya, Minggu (19/06/2022).
Begitu kelas 5, dia mengatakan, Sukarno dipindahkan ayahnya ke ELS (Europeesche Lagere School) yang saat ini merupakan SMPN 2 Kota Mojokerto. Pada 1907, Sukarno kecil di Mojokerto, tapi sang ayah masih di Sidoarjo.
Selain menyusuri jejak pendidikan Sukarno, rombongan peserta Rakerwil AMSI Jatim juga diajak wisata sejarah ke peninggalan Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang pernah masyhur menjadi pemimpin kawasan di Asia.
Ketua AMSI Jatim Dr Arief Rahman mengatakan, AMSI Jatim mengeksplor Kota Mojokerto melalui agenda city tour.
“Mojokerto itu yang pertama, tidak lepas dari sejarah besar bangsa ini. Baik zaman Majapahit hingga kemerdekaan. Zaman Majapahit, Mojokerto tempat kota raja sebagai pusat pemerintahan,” urainya.
Kerajaan Majapahit menjadi titik sentral dari berkuasanya kerajaan nusantara yang memiliki wilayah kekuasaan di kawasan Asia. Arief menambahkan, zaman itu wilayah kekuasaan Majapahit melebihi wilayah yang ada di Indonesia yang pada waktu itu masih dinamai Hindia Belanda.
“Majapahit dulu itu lebih besar dari itu. Karena itulah city tour kali ini adalah membangkitkan kembali semangat Majapahit. Kami ingin mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bahwa dulu kita pernah menjadi pemain dalam kancah global. Ini agar menjadi semangat teman-teman AMSI, jadi jangan punya mental inferior,” jelasnya.
Menurut dia, sejarah emas itu harus membuat kita bangga dengan Indonesia, bangga dengan Jawa Timur. Sukarno lahir di Surabaya, sebagian sekolahnya berada di Mojokerto. SMA bersekolah di Surabaya, kemudian melanjutkan kuliah ke Bandung, di ITB.
“Kami ingin menunjukkan kepada teman-teman bahwa Kota Mojokerto ini mempunyai lokasi napak tilas Sukarno yang merupakan bapak bangsa, founding father Indonesia. Produsen sepatu di sini, banyak skala UMKM semua tapi dipesan oleh brand-brand besar, tujuan ekspor, inilah merupakan keinginan AMSI juga untuk ikut berkontribusi,” paparnya.
Dia melanjutkan, ini dilakukan agar masyarakat tahu jika di Kota Mojokerto ternyata terdapat industri sepatu yang mutu kualitasnya internasional. Arief mencontohkan, seperti bola piala dunia yang ternyata berasal dari produsen di Madiun. Kota Mojokerto pun memiliki berbagai macam produk yang bisa mengisi pasar internasional, tidak hanya pasar domestik saja.
“Kami ingin menapaktilasi kebesaran Kerajaan Majapahit. Kebesaran founding father kita. Itu akan menjadi semangat tentunya buat teman-teman AMSI sebagai media siber. Karena media siber ini kan borderless, tidak ada batasnya gitu kan. Artinya, orang dari seluruh dunia pun bisa mengakses informasi dari media siber,” tambahnya.
Karena itu, AMSI Jatim mengambil Kota Mojokerto yang dulunya pusat Kerajaan Majapahit untuk memacu semangat. AMSI Jatim ingin menjadi pemain global meski dengan konten-konten lokal, bisa menciptakan konten-konten yang lebih mengeksplor budaya sendiri, eksplorasi peninggalan sejarah dan lain-lainnya.
Selain mengunjungi SDN Purwotengah, rombongan peserta Rakerwil AMSI Jatim mengunjungi SMPN 2 Kota Mojokerto, dilanjutkan kunjungan ke workshop UMKM sepatu di Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. City tour ini dilanjutkan ke wisata peninggalan Kerajaan Majapahit di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Salah satunya ke Candi Tikus di Desa Temon.
Rangkaian city tour Rakerwil AMSI Jatim 2022 ditutup dengan makan siang di Sambel Wader Cak Mat, tepatnya di depan Kolam Segaran di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Selain didukung Pemerintah Kota Mojokerto, Rakerwil AMSI Jatim juga mendapatkan support dari PT HM Sampoerna Tbk, Djarum Foundation, PT Petrokimia Gresik, Pelindo, Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan Grab Indonesia. (*)
Baca Juga:
Spesial, Tugu Media Group Dikunjungi Pengurus AMSI Jatim dan Pusat
Digelar di Mojokerto, Rakerwil AMSI Jatim Angkat Spirit of Majapahit
Rakerwil AMSI Jatim di Mojokerto, Dewan Pers Segera Buat Pemeringkatan Media
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim